Agar Meningkatkan Khidmah untuk Umat

Agar Meningkatkan Khidmah untuk Umat

JAS HIJAU – “Saya belum banyak menyumbang apa-apa kepada NU. Kalah sama pengurus ranting.” (K.H. Afifuddin Muhadjir)

Dawuh Kiai Afif ini adalah bentuk tawadhu beliau, meski telah banyak sumbangsih beliau untuk umat tapi merasa belum sebanyak yang dilakukan pengurus NU (Nahdlatul Ulama) di tingkat ranting.

Padahal sumbangsih ilmu beliau di Bahtsul Masail sudah tidak terhitung, terlebih yang beliau ajarkan kepada puluhan ribu santri Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo.

قال الشيخ سراج الدين البلقيني رحمه الله: اعلم أن ما يفتح الله تعالى به على قلوب الفقهاء من استنباطات المسائل أعظم نفعاً مما يفتح الله تعالى به على الأولياء من الكرامات و الخوارق لأن نفع الكرامات قاصر ونفع الاستنباطات متعدٍ إلى الأمة.

Syekh Sirajuddin al-Bulqini berkata: “Ketahuilah, ilmu yang diberikan oleh Allah di hati para ulama fikih berupa membahas permasalahan adalah lebih besar manfaatnya daripada ilmu yang diberikan oleh Allah kepada para wali, berupa karomah dan hal yang luar biasa. Sebab manfaat karomah itu terbatas, sedangkan manfaat pembahasan hukum itu meluas kepada umat.” (Imam as-Sya’roni, al Ajwibah al Mardliyyah, 437)

Sumbangsih kita tentu sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh Allah untuk umat, seperti yang terdapat dalam makna ayat ini:

ٱعْمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَامِلٌ

“…..berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula)…..” (Al-‘An`ām: 135)

Mampu menyumbang dengan harta bagus. Bisa urun rembuk dan usulan juga bagus. Dapat membantu dengan tenaga juga bagus. Tidak bagus jadinya bila tidak membantu apa-apa tapi malah “ngeriwuki” (menghambat).

K.H. Ma’ruf Khozin
Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *