JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
JAS HIJAU – K.H. Ridwan bin Mujahid (w. 1949) merupakan nama penting dalam periode awal terbentuknya Hoofdbestuur Nahdlatul Ulama. Ia menjadi konektor antara Semarang dan
JAS HIJAU – Di Jalan Purwosari Nomor 19, Semarang, Abdul Gaffar Ismail membuka “Sekolah Terbuka” bernama Ma’had Islami atau Islamic Institute. Meski ia dibuang jauh
JAS HIJAU – Bagaimana warga Nahdlatul Ulama (NU) Semarang memperingati Isra Mikraj di era pemerintahan kolonial? Peristiwa monumental yang terjadi pada bulan Rajab pada era
JAS HIJAU – Rupanya tidak hanya 3 bersaudara dari keluarga Kiai Ahmad Mujahid yang turut menggerakkan Nahdlatul Ulama Semarang pada masa-masa awal berdirinya. Pada kepengurusan
JAS HIJAU – Di keluarganya, Kiai Muhammad Ridwan bin Ahmad Mujahid (selanjutnya ditulis Kiai Ridwan) rupanya tak sendirian menggerakkan Nahdlatul Ulama (NU) di Semarang. Ada
JAS HIJAU – Jika hendak menelusuri sejarah perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) di Kuningan, Jawa Barat era kolonial, maka hal pertama yang harus digarisbawahi adalah tentang
JAS HIJAU – Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) keempat di Semarang tahun 1929 membahas 31 masalah yang terbentang dari problem fikih ritual hingga fikih muamalat. Dalam
JAS HIJAU – Minggu, 26 Januari 1930 atau bertepatan dengan 25 Sya’ban 1348 H, salah satu Madrasah Nahdlatul Wathon di Semarang melaksanakan imtihan atau ujian
