Biografi Habib Quraish Shihab

biografi-habib-quraish-shihab

JAS HIJAU – Habib Muhammad Quraish Shihab (Habib Quraish Shihab), dilahirkan di Sidenreng Rappang (Sidrap) pada 16 Februari 1944. Habib Quraish Shihab adalah putera keempat dari 12 bersaudara dari pasangan Prof. Abdurrahman Shihab dan Asma Aburisy, 11 saudaranya adalah Nur, Ali, Umar, Wardah, Alwi, Nina, Sida, Abdul Mutalib, Salwa, Ulfa dan Latifah.

Habib Quraish Shihab mencintai ilmu-ilmu Al-Qur’an sejak kecil akibat pengaruh dan didikan ayahnya, seorang ahli tafsir dan akademisi, bahkan Prof. Abdurrahman merupakan rektor di dua perguruan tinggi Islam di Makassar, Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar dan Universitas Muslim Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, ia melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Malang, yang ia lakukan sambil menyantri di Pondok Pesantren Darul-Hadits al-Faqihiyyah selama 2 tahun di bawah bimbingan Habib Abdul Qadir Bilfaqih

Pada tahun 1958 ia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di Kelas II Tsanawiyah al-Azhar. Tahun 1967, ia meraih gelar Lc (S-1) pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadis, Universitas al-Azhar. Ia kemudian melanjutkan ke tingkat magister di fakultas yang sama dan meraih gelar MA pada tahun 1969 untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Qur’an dengan tesis berjudul Al-I’jaz at-Tasyri’i li al-Qur’an al-Karim. Dan melanjutkan jenjang doktoralnya pada tahun 1980, 2 tahun berselang Habib Quraish Shihab lulus dengan disertasinya Nazhm ad-Durar li al-Biqa’iy, Tahqiq wa Dirasah.

Sejak dulu, Habib Quraish Shihab sudah aktif di berbagai bidang sebagai media berdakwah dan mendapatkan amanah jabatan, seperti Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anggota Lajnah Pentashih Al-Qur’an Departemen Agama, Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII, Duta Besar Mesir, Somali, Djibouti, dan Anggota Dewan Syariah Nasional.

Pada 2004, Habib Quraish Shihab mulai mengembangkan gerakan “Membumikan Al-Qur’an” yang diterjemahkan melalui lembaga yang didirikannya dengan nama Pusat Studi Al-Qur’an  (PSQ). PSQ menjadi kepanjangan tangan dan ide dari Habib Quraish Shihab untuk mensosialisasikan dan mendakwahkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran, yang dilahirkan juga melalui banyak program, seperti Pendidikan Kader Mufassir sebagai media untuk mencetak generasi penerus yang akan menyampaikan pesan Al-Qur’an secara tepat.

Selain itu, beliau dibantu dengan beberapa kolega juga mendirikan Bayt Al-Qur’an di kawasan South City Pondok Cabe yang terdiri dari Pondok Pesantren Pasca Tahfidz yang mendidik para huffadz (Penghafal Al-Qur’an) dari berbagai daerah untuk mendalami Ilmu Al-Qur’an, dan Bayt Al-Qur’an juga mempunyai masjid sebagai media praktik santri dan media mendakwahkan Islam secara konvensional kepada masyarakat sekitar.

Habib Quraish Shihab juga membantu menginisiasi PSQ untuk berinovasi mendakwahkan Islam wasathiyyah (moderat) melalui platform digital, dan terbentuklah CariUstadz.id, yang mempertemukan antara jamaaah kepada ustaz yang berpemahaman moderat untuk menyelenggarakan kajian bersama, ataupun untuk men-support kegiatan tertentu.

Sampai sekarang, beliau masih aktif juga dalam menyelesaikan permasalahan dunia Islam Internasional melalui Majelis Hukama’ Al-Muslimin yang terbentuk sejak 2014, dan beranggotakan total 15 orang dari ulama-ulama terkemuka di seluruh dunia. Perkumpulan ini dipimpin langsung oleh Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Dr. Ahmed El-Tayeb.

Saat ini, beliau lebih banyak mendedikasikan waktunya untuk menulis buku sebagai aktivitas hariannya, tercatat hingga sekarang sudah 61 judul buku sudah ditulisnya, dan tentunya Habib Quraish Shihab juga mempunyai magnum opus, Tafsir Al-Misbah, dan semua buku karya Habib Quraish Shihab diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati. [quraishshibab.com]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *