Fatwa Ahad, Membaca Kembali Nasihat-nasihat Gus Mus di Akhir Pekan [Bagian 2]

Fatwa Ahad, Membaca Kembali Nasihat-nasihat Gus Mus di Hari Libur [Bagian 2]

JAS HIJAU – Tulisan ini merupakan lanjutan dari rangkuman Fatwa Ahad Gus Mus yang beliau cuitkan pada tahun 2015. Sama seperti Fatwa Ahad [Bagian 1], tentu saja cuitan Fatwa Ahad Gus Mus ini ada—bahkan banyak—yang terlewatkan. Jadi kami mohon maaf jika tidak terangkum utuh semuanya.

Berikut rangkuman Fatwa Ahad Gus Mus bagian 2 yang berhasil kami rangkum.

  • Empati hanya dipunyai manusia yang berbudi. [04/01]
  • “Allah menciptakan perempuan untuk kita cintai, bukan untuk kita pahami.” (Anies Mansoer, sastrawan Mesir) [18/01]
  • Orang bijak ialah orang yang tahu kapan harus bicara, bagaimana dan dengan siapa dia bicara. (Hikmah) [25/01]
  • Kata orang bijak, jangan bohong kepada orang yang mempercayaimu; jangan percaya kepada orang yang membohongimu. [01/02]
  • Mengatasi kesulitan yang datang memang hebat. Tapi mencegah datangnya kesulitan lebih hebat lagi. [08/02]
  • Agamamu belum tentu agama Allah. Agama Allah menghargai manusia dan menebar kasih sayang ke alam semesta. [15/02]
  • Nasihatilah dulu dirimu sebelum menasihati orang lain. (Dari Risalah Sufi) [22/02]
  • Andai takut kita kepada nereka seperti takut kita kepada kemiskinan… [08/03]
  • Hanya orang munafik yang berusaha mendustai Tuahnnya. [22/03]
  •  Hati-hati. Cinta dan benci itu bisa membutakan dan menulikan. Jangan biarkan cinta dan bencimu membutakan dan menulikan. [29/03]
  • Hati-hati dengan medsos (media sosial). Di medsos, kalian bisa menggunjing dan membenci orang yang tidak benar-benar kalian kenal. [05/04]
  • Kata orang bijak, jangan berbantah dengan tiga orang ini: orang yang berpihak; orang yang fanatik; dan orang yang berprasangka. [19/04]
  • Bila mengubah sikapmu sendiri, engkau kesulitan; bagaimana engkau hendak mengubah sikap orang lain? [10/05]
  • Jabatan bisa dipandang sebagai anugerah, sebagai pengabdian, atau sebagai amanah dan tanggung jawab. Tergantung integritas. [17/05]
  • Janganlah melihat dosa-dosa orang seakan-akan kamu Tuhan. Lihatlah dosa-dosamu sebagaimana hambaNya… (Malik bin Anas) [24/05]
  • Belajarlah mendengarkan orang lain dengan baik, maka engkau akan pandai berbicara dengan baik. [21/06]
  • Semalam-malaman aku tidur dan paginya menyesal, lebih baik daripada semalam-malaman aku beribadah dan paginya membanggakan diri. [28/06]
  • Orang akan tetap pandai, selama dia terus belajar; bila dia berhenti belajar karena merasa sudah pandai, mulailah dia bodoh. [31/06]
  • Kata mutiara Nabi Saw: “Barang siapa iman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bicara baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim) [05/07]
  • Terhadap pendengki, orang tak perlu melakukan sesuatu. Kedengkiannya sudah menyiksanya setiap waktu. [13/09]
  • Bila berjabat tangan dengan orang, pandanglah wajahnya. Kalau bisa sambil menyunggingkan senyum. Ini amat berarti baginya. [20/09]
  • Ada yang tidak paham dengan twit begini: “Persoalannya bukan apakah kamu menyintai Allah, tapi apakah Allah menyintaimu.” [13/12]

———————
BACA JUGA
Fatwa Ahad, Membaca Kembali Nasihat-nasihat Gus Mus di Akhir Pekan [Bagian 3]

TONTON JUGA
Indahnya Adab dan Akhlak Gus Mus
Gus Mus – Agama Itu Adalah Akhlak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *