JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Hadartussyekh KH Hasyim Asy’ari dan Karya-karyanya
Home » Hadartussyekh KH Hasyim Asy’ari dan Karya-karyanya

JAS HIJAU – Selain dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan Pahlawan Nasional, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari merukan salah satu ulama Indonesia yang produktif menulis karya. Setidaknya sudah ada belasan kitab yang ditulis oleh kiai pencetus slogan “Hubbul Wathon min al-Iman” tersebut.
Adapun di antara beberapa karya Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari yang masih bisa ditemui dan menjadi salah satu kitab yang wajib dipelajari di beberapa pesantren di Indonesia, antara lain:
Berikut Karya-karya Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari
[1] At-Tibyan fi al-Nahy’an Muqatha’at al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan
Kitab ini selesai ditulis pada hari Senin, 20 Syawal 1260 H dan kemudian diterbitkan oleh Maktabah al-Turats al-Islami, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Kitab tersebut berisi penjelasan mengenai pentingnya membangun persaudaraan di tengah perbedaan serta memberikan penjelasan akan bahayanya memutus tali persaudaraan atau silaturrahim.
[2] Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li Jam’iyyat Nahdlatul Ulama
Kitab ini berisikan pemikiran Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari, terutama yang berkaitan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dalam kitab ini, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari menguntip beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang menjadi landasannya dalam mendirikan NU. Bagi penggerak-penggerak NU, kitab ini bisa dijadikan sebagai bacaan wajib.
[3] Risalah fi Ta’kid al-Akhdzi bi Mazhab al-A’immah al-Arba’ah
Dalam kitab ini, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari tidak sekadar menjelaskan pemikiran empat imam Mazhab (Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Abu Ahmad bin Hanbal). Namun, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari juga memaparkan alasan-alasan kenapa pemikiran di antara keempat imam itu patut kita jadikan rujukan.
[4] Arba’ina Haditsan Tata’allaqu bi Mabadi’ Jam’iyyat Nahdlatul Ulama
Sebagaimana judulnya, kitab ini berisi empat puluh hadis pilihan yang sangat tepat dijadikan pedoman oleh warga NU, Nahdliyin. Hadis yang dipilih oleh Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari terutama berkaitan dengan hadis-hadis yang mejelaskan pentingnya memegang prinsip dalam kehidupan yang penuh dengan rintangan dan hambatan ini.
[5] Adab al-‘Alim wa al-Muta’alim fi ma Yanhaju Ilaih al-Muta’allim fi Maqamati Ta’limihi
Pada dasarnya, kitab ini merupakan resume dari kitab Adab al-Mu’allim karya Syekh Muhamad bin Sahnun, Ta’lim al-Muta’allim fi Thariqat al-Ta’allum karya Syekh Burhanuddin az-Zarnuji, dan Tadzkirat al-Syaml wa al-Mutakalli fi Adab al-Alim wa al-Muta’allim karya Syekh Ibnu Jamaah. Meskipun merupakan bentuk resume dari kitab-kitab tersebut, tetapi dalam kitab ini kita dapat mengetahui betapa besar perhatian Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari terhadap dunia pendidikan.
[6] Rasalah Ahl aas-Sunnah wa al-Jamaah fi Hadts al-Mauta wa Syuruth as-Sa’ah wa Bayani Mafhum as-Sunnah wa al-Bid’ah
Karya Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari yang satu ini barang kali dapat dikatakan sebagai kitab yang relevan untuk dikaji saat ini. Hal tersebut karena di dalamnya banyak membahas tentang bagaimana sebenarnya penegasan antara sunah dan bidah. Secara tidak langsung, kitab tersebut banyak membahas persoalan-persoalan yang bakal muncul di kemudian hari. Terutama saat ini.
[7] Al-Tanbihdt al-Wajibat liman Yashna’ al-Mawlid bi al-Munkarat
Kitab ini berisi peringatan tentang hal-hal yang harus diperhatikan saat merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw. Kita tahu bahwa tradisi merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu tradisi yang khas kalangan Muslim tradisional. Karenanya, agar perayaan berjalan dengan baik, sebagaimana tujuan utama di balik perayaan tesebut, kitab ini dapat dijadikan rujukan. Kitab ini selesai ditulis pada tanggal 14 Rabi’ul Tsani I355 Hijriah dan diterbitkan pertama kali oleh Maktabah al-Turats al-lslami, Tebuireng.
[8] Al-Nur al-Mubin fi Mahabbati Sayyid aI-Mursalin
Kitab ini merupakan seruan agar setiap Muslim mencintai Baginda Rasulullah Saw dengan cara membaca saalawat setiap saat dan mengikuti segala ajarannya. Selain itu, kitab ini juga berisi biografi Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan akhlaknya yang begitu mulia.
[9] Mawaidz
Karangan ini berisi nasihat bagaimana menyelesaikan masalah yang muncul di tengah umat akibat hilangnya kebersamaan dalam membangun pemberdayaan. Karangan ini pernah disiarkan dalam Kongres XI Nahdlatul Ulama pada 1935 Masehi yang diselenggarakan di Bandung. Karya ini juga diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam majalah Panji Masyarakat, Nomor 5, tanggal 15 Agustus 1959.
[10] Dhaw’il Misbah fi Bayan Ahkam al-Nikah
Dalam kitab ini, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari menjelaskan tentaang hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan, mulai dari aspek hukum; syarat; rukun; hingga hak-hak dalam pernikahan.
[11] Al-Dzurraah al-Muntasyirah fi Masail Tis’a Asyarah
Kitab ini berisi 19 masalah tentang kajian wali dan thariqah. Ada 19 Masalah yang dibahas oleh Hadratussyekh K.H. Hasyim Aasy’ari dalam kitabnya ini.
[12] Al-Risalah fi al-‘Aqaid
Kitab karya Hasratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari yang satu ini ditulis dalam bahasa Jawa. Dalam kitab ini, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan Tauhid.
[13] Al-Risalah fi al-Tasawuf
Dalam kitab ini, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari membahas tentang masalah tasawuf. Dicetak dalam satu buku dengan kitab Ar-Risalah fi al-‘Aqaid, kitab ini juga ditulis dalam bahasa Jawa laiknya kitab Al-Risalah fi al-‘Aqaid.
[14] Ziyadat Ta’liqat ‘ala Mandzumah Syekh Abdullah bin Yasin al-Fasuruani
Kitab ini berisi catatan tentnag nazam Syekh Abdullah bin Yasin al-Fasuruani. Membaca kitab seperti menyakiskan perdebatan lansung antara Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari dengan Syekh Abdullah bin Yasin al-Fasuruani.
Selain ke-14 karya di atas, kiai pencetus fatwa Resolusi Jihad tersebut juga menulis sejumlah karya yang masih dalam bentuk manuskrip dan belum diterbitkan. Karya-karya tersebut, di antaranya: Hasyiyat ‘ala Fath alRahman bi Syarh Risalat al-Wali Ruslan li Syaikh al Islam Zakariyya al-Anshari, al-Risalat al-Tawhidiyyah, al-Qalaid fi Bayan ma Yajib min al’Aqa’id, al-Risalat al-Jama’ah, Tamyuz al-Haqq min al-Bdthil, al-Jasus fi Ahkam al-Nuqus, dan Manasik Sughra.
Tidak hanya itu, Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari juga rajin menulis di sejumlah media yang beredar secara nasional, di antaranya: majalah Soeara Moeslimin Indonesia (majalah milik Masyumi), Berita NO, Soeloeh NO, Swara NO dan sebagainya. Bahkan, tema yang ditulisnya tidak sebatas bidang ilmu keagamaan tapi juga meliputi pertanahan, pertanian, politik internasional, kolonialisme dan sebagainya. [DR]
