Humor Gus Baha

humor-gus-baha

JAS HIJAU – Gus Baha pernah beberapa kali bilang kalau kalah dengan orang awam. Ceritanya:

Saya ini punya tetangga temperamental. Kalau bertengkar pasti bawa parang. Tetangga resah, minta kepada saya agar menasihati orang tersebut. Ya, saya nasihati, kalau bertengkar mbok ya tidak usah bawa parang, bikin orang takut.

Apa jawabnya?

Jenengan enak, gus. Sudah jadi kiai. Tidak marah pun orang juga segan. Lha saya ini awam, kalau tidak bawa parang, orang ya tidak takut.

Di pondok, ada santri tempramen. Sedikit kesenggol pasti marah. Oleh sahabatnya, yang merupakan anak kiai besar, dinasihati agar jangan gampang emosi. Keinjak kakinya saja kok langsung marah.

Apa jawabnya?

Jenengan enak gus, setiap orang sopan kepada Jenengan. Wajar kalau bisa membalas kesopanan mereka. Lha kulo niki mboten ngertos rasane disopani (saya ini tiak pernah tahu rasanya dihormati).

Banyak orang menghormati Imam Syafi’i, tapi banyak pula pembencinya, meskipun di depan beliau, orang ini mencium tangan Imam Syafi’i. Di belakangnya menjelek-jelekkan beliau. Santrinya datang melaporkan ulah orang tersebut.

Apa jawab Imam Syafi’i?

Ya, bagus lah, berarti aku berwibawa di hadapannya. Sebab dia tidak berani di hadapanku. Lebih bagus lagi, dia tidak bakal berani utang uang kepadaku. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *