JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Nyai Hj. Endah Humaedah dan Kitab Dalail al-Khairat, Sebuah Obituari
Home » Nyai Hj. Endah Humaedah dan Kitab Dalail al-Khairat, Sebuah Obituari

JAS HIJAU – Hari Kamis, tepatnya tanggal 30 Desember 2021 cuaca di sekitaran Pandeglang, Banten terasa enak dirasa, panas tidak dan hujan pun tidak (fifty-fifty), hanya udara sejuk diiringi cuaca mendung yang dirasa.
Namun seketika, perasaan sebagian orang merasa sangat sedih lantaran mendengar kabar duka salah satu ulama perempuan asal Menes menghadap Sang Ilahi Rabbi, tidak lain adalah Ibunda Nyai Hj. Endah Humaedah.
Ibunda Nyai Hj. Endah Humedah merupakan istri dari almagfurlah Mamanda K.H. Ahmad Ma’ani Rusjdi salah seorang ulama terkemuka di Banten yang andil dalam mendirikan NU di Banten sekaligus pengasuh Perguruan Islam Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU).
Ibunda Hj. Endah Humaedah sewaktu hidupnya terkenal sesosok wanita yang begitu alim, tawadhu, salehah serta dekat dengan kitab Dalalil al-Khairat. Kedekatannya terlihat setiap hari Bunda selalu membasuhi lisannya dengan bacaan salawat Nabi yang termaktub di dalam kitab tersebut.
Bagi kalangan santri, kitab Dalalil al-Khairat merupakan kitab yang begitu masyhur (tenar) yang disusun oleh ulama besar asal Maroko bernama Syekh Muhammad ibn Sulaiman al-Jazuli (w. 872 H).
Isi kitab ini ber-genre bacaan wirid salawat dalam bentuk nilai sastra tinggi. Jika diperhatikan dengan seksama, pemilihan diksi-diksinya melalui perenungan yang dalam dan tidak sembarangan, dan satu-satunya alasan ialah tentu untuk memuliakan dan memuji Nabi Muhammad saw.
Kedekatan Bunda dengan kitab Dalail al-Khairat, beliau tak ketinggalan memperkenalkan kitab tersebut kepada para santri, baik itu di Malnu Bonjer (cabang sekaligus kediamannya) dan Malnu Pusat yang terletak di dekat alun-alun Menes.
Bunda begitu semangat mengajari kitab Dalail al-Khairat dan selalu menyampaikan fadhilah (keutamaan) bagi yang selalu mengamalkan atau membacanya. Dalam benak pikiran saya sebagai santrinya masih terkenang saat Bunda menyampaikan keutamaan kitab Dalail al-Khairat dengan diiringi pesan yang penting:
Baca juga: Perjuangan Nyai Sintho’ Nabilah Asrori, Menghafal Al-Qur’an di Masa Tua
“Bagi yang selalu membaca (dawam) dan mengamalkannya hajatnya akan segera terkabul, dengan catatan harus melalui proses ijazah terlebih dahulu.”
Tak terasa sudah enam hari berlalu Bunda meninggalkan kita semua, sebagai santrinya saya haqqul yaqin dengan bacaan salawat kitab Dalail al-Khairat, Bunda bersama Mama bertemu sang kekasih tercinta Baginda Nabi Muhammad serta mendapatkan syafaatnya. [DR]

4 Comments
[…] Baca juga: Ibunda Nyai Endah Humaedah dan Kitab Dalail al-KHairat, Sebuah Obituari […]
[…] Baca juga: Ibunda Nyai Endah Humaedah dan Kitab Dalail al-Khairat, Sebuah Obituari […]
[…] Baca juga: Ibunda Nyai Hj. Endah Humaedah dan Kitab Dalail al-Khairat, Sebuah Obituari […]
[…] Baca juga: Ibunda Nyai Enda Humaedah dan Kitab Dalail al-Khairat, Sebuah Obituari […]