JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Keberkahan Waktu Mbah Moen
Home » Keberkahan Waktu Mbah Moen

JAS HIJAU – Hari ini, tanggal 28 Oktober 2024 merupakan hari yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 96 tahun silam. Hari di mana para pemuda-pemudi Indonesia berikrar untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air, berbangsa satu, dan berbahasa Indonesia.
Bertepatan dengan hari bersejarah ini, mahaguru kami, Syaikhina Maimoen Zubair (Mbah Moen) dilahirkan. Sebagai bentuk rasa syukur kami di hari mulia ini, kami ingin menulis sebagian keteladanan Mbah Moen kepada para santri. Dengan harapan semoga kami dapat meneladani Mbah Moen dan mendapat keberkahan ilmunya.
Sebagaimana yang kami ketahui, Mbah Moen merupakan sosok ulama yang sangat cinta terhadap ilmu. Ini dapat dibuktikan dari aktivitas keseharian beliau dalam mengaji dan mengajarkan kitab kepada para santri. Banyak kitab-kitab besar yang beliau baca dan jelaskan kepada kami dari halaman pertama hingga akhir.
Alhamdulillah, kami pernah diberi kesempatan Allah swt untuk mengikuti pengajian Mbah Moen mengkaji beberapa kitab berikut:
- Al-Muwaththa’, karya Imam Malik bin Anas;
- Tanwir al-Qulub, karya Syekh Muhammad Amien al-Kurdi;
- Ihya’ Ulmuddin, karya Imam Abu Hamid al-Ghazali;
- Kifayat al-Akhyar, karya Imam Taqiyy al-Din Abi Bakr al-Husaini;
- Shahih Muslim, karya Imam Muslim bin Hajjaj;
- Al-Adzkar, karya Imam Nawawi; dan
- Adab al-Dunya wa al-Din, karya Imam Mawardi, dan lainnya.
Sudah menjadi rahasia umum para santri di Sarang, apabila Mbah Moen berada di nDalem (rumah), hampir bisa dipastikan pengajian beliau tidak pernah libur. Bahkan setelah beliau datang dari bepergian, dan masih ada waktu sekitar 10 menit untuk mengaji, beliau maksimalkan waktu tersebut untuk mengaji bersama para santri.
Baca juga: Mengenal dan Mengenang K.H. Maimun Zubair; Sosok Komplit di NU
Tak jarang pula beliau datang dari bepergian beberapa menit sebelum Subuh. Namun beliau langsung menjadi imam jamaah salat Subuh, membaca zikir hingga matahari terbit, dan dilanjutkan pengajian kitab Ihya’ di nDalem beliau bersama santri-santri senior.
Semoga Allah swt meridai dan menambah kemulian Mbah Moen, serta menempatkannya di tempat yang mulia. Dan semoga kita semua bisa meneladani kecintaan Mbah Moen terhadap ngaji dan ilmu, serta mendapatkan keberkahan ilmu dari Mbah Moen. Amin. [DR]
