JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Kiai Munawar Mujahid, Wakil Rais NU Semarang Periode Kedua (1929)
Home » Kiai Munawar Mujahid, Wakil Rais NU Semarang Periode Kedua (1929)

JAS HIJAU – Rupanya tidak hanya 3 bersaudara dari keluarga Kiai Ahmad Mujahid yang turut menggerakkan Nahdlatul Ulama Semarang pada masa-masa awal berdirinya. Pada kepengurusan pertama, tahun 1928, Kiai Ridwan Mujahid, Kiai Rusydi Mujahid dan Kiai Tamam Mujahid tercatat di kepengurusan. Kiai Ridwan sebagai Mustasyar (jajaran Syuriah), sementara Kiai Rusydi dan Kiai Tamam sebagai komisaris di bagian Tanfidziyah. Setahun berikutnya, Kiai Munawar (adik Kiai Ridwan, Kakak Kiai Rusydi dan Kiai Tamam) turut terlibat dalam struktur NU Semarang sebagai Wakil Rais Syuriah.
Perubahan struktur NU Semarang terjadi bersamaan dengan pelaksanaan Muktamar NU keempat tanggal 16-20 September 1929. Informasi mengenai susunan pengurus baru ini bisa dibaca, setidaknya, pada dua koran nasional yang terbit saat itu. Keduanya adalah koran Djawa Tengah edisi 19 September 1929 dan Algemeen Handelsblad voor Nederlandsch-Indië terbitan 18 September 1929.
Dalam susunan pengurus NU yang baru tersebut, Kiai Sya’ban, salah satu murid Kiai Soleh Darat tetap dipercaya sebagai Rais Syuriah. Kiai Munawar Mujahid (w. 1967) menjadi Wakil Rais yang sebelumnya dipegang Kiai Abdullah bin Salim. Nama Kiai Abdullah sendiri kemudian ada di jajaran komisaris bersama salah seorang adik Kiai Munawar, Kiai Rusydi Mujahid. Sementara, Katib Syuriah dipercayakan kepada Kiai Tamam adik Kiai Ridwan dan Kiai Munawar yang lain.
Melihat komposisi di atas, pergeseran atau lebih tepatnya pertukaran, terjadi pada beberapa fungsi. Sementara, nama-nama yang berkhidmah di NU Semarang 1929 sebagian besar adalah sama dengan para kiai yang menjadi pengurus pertama di tahun 1929. Meski namanya baru tertera di tahun 1929, sangat mungkin Kiai Munawar sudah terlibat meniti langkah awal NU di Semarang bersama kakak dan adik-adiknya.
Muktamar NU keempat 1929 di Semarang, selain membahas masalah-masalah keagamaan, juga merekomendasikan berdirinya semacam departemen pendidikan pada struktur NU. Sekolah atau madrasah yang sudah berdiri akan berada di bawah koordinasi departemen pendidikan ini. Cabang-cabang yang sudah memiliki madrasah, seperti halnya Semarang, akan segera mendirikan departemen pendidikan untuk mengorganisir lembaga pendidikan NU tersebut.
Baca juga: Kiai Ridwan, Kiai Rusydi dan Kiai Tamam; Tiga Bersaudara Penggerak NU Semarang Pertama (1928)
Kiai Mas Alwi, Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan dua kiai lainnya akan mengorganisir departemen ini di Surabaya. Di Malang, Kiai Nahrawi dipercaya untuk memperkuat dan mengembangkannya. Hal yang sama dilakukan oleh Kiai Maksum di Lasem. Kiai Munawar Mujahid menjadi salah satu yang dipercaya untuk mengorganisir departemen pendidikan di NU Cabang Semarang. [DR]
