JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Kiai Umaruddin Masdar; Jika Gus Yahya Ingin Menghidupkan Gus Dur
Home » Kiai Umaruddin Masdar; Jika Gus Yahya Ingin Menghidupkan Gus Dur

JAS HIJAU – Desember adalah bulan Gus Dur. Desember adalah bulan dimana Haul Gus Dur akan digelar. Di bulan ini, Gus Dur akan menjadi perbincangan publik.
Koordinator Nasional Densus 26, Kiai Umaruddin Masdar mengatakan bahwa Gus Dur akan terus dikenang. Baginya, Gus Dur bukan hanya cendikiawan Muslim namun ulama semua agama.
“Gus Dur terus dikenang, karena ia adalah cendekiawan besar, ulama besar. Ia besar karena mewariskan pemikiran-pemikiran besar, menyatukan arus kepedulian besar dari nilai dan ajaran agama-agama yang puncak. Gus Dur bukan cendekiawan Muslim saja, tapi ulamanya semua agama,” tulis Kiai Umaruddin Masdar di akun Twitternya pada Rabu, 29 Desember 2021.
Lebih lanjut, penulis buku “Gus Dur; Pecinta Ulama Sepanjang Zaman, Pembela Minoritas Etnis-Keagamaan” itu menjelaskan bahwa kebesaran pemikiran Gus Dur terlihat ketika pemikirannya tidak lagi bahas soal fadilah, amaliah sunah, atau karomah.
Baginya, pemikiran Gus Dur mengangkat nilai-nilai universal Islam yang menjadi titik temu agama-agama, sehingga apa yang disuarakan bukan saja representasi Islam, tapi juga mewakili kepentingan umat semua agama.
Kiai Umar menjelaskan bahwa kebesaran pemikiran Gus Dur terlihat pada dua tesis: Pertama, bahwa Islam hanyalah salah satu dari sekian mata rantai peradaban manusia. Karenanya, sumbangan Islam harus diberikan dalam rangka kebersamaan dengan semua pihak atau agama, bukan menjadi faktor tunggal, juga bukan menyendiri di luar sejarah.
Kedua, agama akan menjadi besar, menunjukkan kebesarannya justru ketika mampu menerima atau menyerap nilai-nilai dari agama atau peradaban lain.
Ketika agama hanya mengolah, mengutak-atik ajarannya sendiri, yang lahir kemudian adalah klaim kebenaran, pendangkalan-pendangkalan. Merasa besar, tapi yang terjadi sebaliknya.
Kebesaran Gus Dur, kata Kiai Umar, terlihat ketika Gus Dur diakui banyak golongan dan semua agama merasa nyaman karena terwakili pemikiran Gus Dur.
“Kebesaran Gus Dur terlihat ketika ia diakui sebagai “Bapak Pluralisme”, “Bapak Tionghoa”, “Pahlawan HAM”, “Pahlawan Kemanusiaan”. Semua agama merasa nyaman, terwakili dengan pemikiran Gus Dur,” jelas Pengasuh Majelis Zikir Hayyatan Thoyyibah Yogyakarta tersebut.
Lebih lanjut, sebagaimana kita ketahui bahwa gagasan besar yang dibawa Gus Yahya saat terpilih Ketua Umum PBNU di Muktamar NU ke-34 di Lampung kemarin adalah menghidupkan Gus Dur.
Bagi Kiai Umar, menghidupkan Gus Dur seperti yang digagas Gus Yahya sejatinya menghidupkan Indonesia dan peradaban dunia.
“Jika Gus Yahya ingin menghidupkan Gus Dur, itu sebenarnya menghidupkan Indonesia dan peradaban dunia,” pungkasnya Kiai Umaruddin Masdar. [DR]

One comment
[…] Baca juga: Kiai Umaruddin Masdar; Jika Gus Yahya Ingin Menghidupkan Gus Dur […]