JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Kisah Taubatnya Mbah Joyo Kusumo Raharjo Dongos (Jepara)
Home » Kisah Taubatnya Mbah Joyo Kusumo Raharjo Dongos (Jepara)

JAS HIJAU – Joyo Kusumo Raharjo yang dimakamkan di makam Sawo Dongos dulunya adalah orang yang nakal dan ndableg. Di masa remaja hingga mudanya, dia biasa mabuk dan jarang beribadah. Tapi sakti karena dia memiliki trah Getih Wangi, turunan Mbah Raden Said Sunan Kalijaga.
Dia taubat setelah ada salah satu temannya tewas akibat mabuk berat. Joyo Kusumo tidak mau bernasib demikian. Dia ingin taubat saja. Dia bermaksud mulai kembali salat Subuh lagi ke langgar.
Di tengah jalan, Joyo Kusumo kecebrot peceren (tersungkur di comberan). Seolah ada orang yang menjagal. Bajunya pun kotor. Dia pulang, mandi, dan ambil baju lagi. Ketika hendak menuju ke langgar lagi, dia didatangi seorang laki-laki sepuh tak dia kenal, yang membawa oncor (lampu).
“Tak terke langgar, Nang (Saya antar ke langar, Nak),” kata dia.
Joyo Kusumo pun diantarnya ke langgar. Oncor untuk penerangan. Biar tidak kecebrot peceren lagi. Anehnya, saat jamaah berlangsung, laki-laki itu tidak mau ikut salat. Diajak salat pun tidak mau. Dia hanya menunggu di depan musala sambil terus menyalakan oncor-nya.
Karena penasaran, ketika pulang dari langgar, Joyo Kusumo bertanya: “Jenengan niku sinten Mbah (Anda itu siapa Mbah), kok tidak mau salat tadi.”
Sejenak Joyo melihat mata si kekek tua itu. Makin dilihat, kian terlihat putih semua. Joyo begidik.
“Aku yo sebongso jin setan, Nang (Aku ya sebangsa jin setan, Nak),” Kata dia.
“Kenapa ngantar aku sembayang (salat), Mbah?” Joyo mencoba meredam rasa takut.
“Aku sebetulnya tidak ingin kau taubat. Makanya, tadi aku jagal kakimu biar kecebrot peceran. Tapi niat bertaubat terlalu teguh, kamu kembali ke rumah, mandi, dan ganti baju lagi untuk ke langgar lagi. Harusnya kamu tidak kembali lagi ke langgar. Dan gara-gara itu, seluruh keluargamu diampuni dosanya oleh Allah. Aku kalah bila kamu kuganggu lagi, jangan-jangan seluruh warga Kampung Dongos ini diampuni dosanya oleh Allah, karena taubatmu itu. Daripada begitu, lebih baik aku membantumu taubat daripada mengahalangimu, yang justru membuatku kalah denganmu.”
Baca juga: Jejak Buyut Malang Kusumodirjo, Pecangaan (Jepara)
Jawaban itu membuat Joyo Kusumo merasa bangga. Saat perjalanan pulang, dia menceritakan pertemuan dengan setan tua itu kepada seorang emak-emak yang dia jumpai sedang berdiri di bawah pohon.
Subuh memang agak samar. Lamat-lamat, Joyo Kusumo mendekati si emak-emak itu. Ternyata Mbak Kunti. Hahaha. [DR]

One comment
[…] Baca juga: Kisah Taubatnya Mbah Joyo Kusumo Raharjo Dongos (Jepara) […]