Mbah Hamid Pasuruan dan Kiai Amplop

mbah-hamid-pasuruan-dan-kiai-amplop

JAS HIJAU – Suatu ketika Mbah Hamid Pasuruan turun dari mobil dan disambut kerumunan ribuan umat Islam. Dari agak kejauhan ada seseorang mbatin (mengilo) dalam hatinya; “wah, enak ya jadi kiai, ke mana-mana dikasih amplop, coba satu hari 3 tempat saja, pasti sudah banyak itu.”

Tiba-tiba Mbah Hamid memanggil orang tersebut, orang tersebut pun kaget; “wah kok bisa beliau memanggil saya di antara ribuan orang, kenal saya juga tidak, wah jangan-jangan saya itu wali.”

Akhirnya orang itu mendekat ke Mbah Hamid, lalu Mbah Hamid bilang; “nanti ikut saya, ya.”

Betapa bahagianya orang itu merasa dispesialkan Mbah Hamid Pasuruan.

“Ikut saya ya, nanti naik mobil bersama saya, tapi ada syaratnya, kamu bawa gelas isi air ini dan jangan sampai tumpah,” kata Mbah Hamid, dan orang itu pun menyanggupinya.

Akhirnya betul, orang itu diajak Mbah Hamid keliling kota naik mobil beliau. Setelah selesai orang itu ditanya sama Mbah Hamid: “Kamu tadi selama perjalanan lihat apa saja?”

Orang itu menjawab: “Ya, tidak lihat apa-apa Kiai kecuali air ini, lawong tidak boleh tumpah. Sudah saya jaga pun masih saja tumpah kok, Kiai.”

Mbah Hamid pun berkata: “Lah, itu maksud saya, saya juga begitu. Meskipun kemewahan melekat pada diri saya tapi saya tidak melihat kemewahan itu, yag saya lihat hanya Allah, hati saya hanya untuk Allah dan saya hanya fokus memperbaiki umat, mempertahankan akidah umat, ngopeni umat dan mengayomi umat.”

“Paham kan maksud saya?” Mbah Hamid mengakhiri pembicaraannya dan orang itu pun mengangguk. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *