Mencintai Indonesia dengan Cara yang Sederhana

mencintai-indonesia-dengan-cara-yang-sederhana

JAS HIJAU – Ulama besar dari Hadramaut, Yaman, Habib Umar bin Hafidz pernah menceritakan tentang negeri Indonesia yang sudah dikabarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad saw.

Habib Umar bin Hafidz berkata: “Sebelum Indonesia menjadi sebuah negara, Rasulullah Saw sudah memberitakan kabar ini 1400 tahun lalu bahwa nanti adanya sebuah tempat di bumi ini yang dianugerahi keberkahan yang besar dari Allah swt yang ditandai oleh (pusaka putih dan merah), mereka lah umatku yang mencintai diriku dan ahlul baitku.”

Semenjak berita itu pun, para wali Allah dari golongan para ahlul bait Rasulullah saw di zaman dulu diperintahkan untuk hijrah dan berdakwah menyebarkan agama Allah di (Indonesia).

Maka, beruntunglah kalian para penduduk yang lahir di negara Indonesia karena 1400 tahun lalu sudah didoakan oleh Rasulullah saw dan seluruh para malaikat Allah swt.

Tentu ini kabar baik untuk selalu mencitai negeri yang telah menjadi tempat kita lahir, hidup dan mati kelak. Tak heran, jika ulama sekaliber Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari pun mengatakan bahwa nasionalisme bagian dari iman.

Semoga dengan kabar ini, kita semua tidak perlu alasan lagi untuk menictai negeri sebagaimana Gus Mus katakan: “Mencitai Indonesia adalah kewajiban. Karena, Indonesia adalah rumah bersama.”

Dalam kesempatan di salah satu Talk Show, ketika Gus Mus ditanya tentang konsep nasionalisme di kalangan kaum pesantren, beliau menjawab bahwa tidak begitu paham soal nasionalisme, hanya saja di pesantren diajari cara mencintai negeri ini dengan sederhana.

Baca juga: Jelaskan Islam Nusantara, Kiai Said: Budaya Kita Lebih Bermartabat dari Bangsa Arab


“Kiai saya menyatakan Indonesia adalah rumah. Kamu menghirup udara, udara Indonesia. Kita makan dan minum dari makanan dan minuman Indonesia. Ketika meninggal, kita akan kembali dan menyatu dengan tanah Indonesia. Maka, jaga dan rawatlah.”

Ya, sesederhana itu konsep nasionalisme yang diterapkan dan diajarkan di pesantren-pesantren. Benar kata beliau, hanya orang gila yang melempari rumahnya sendiri. [DR]


KETERANGAN:
Tulisan ini dirangkum dari beberapa sumber dan diolah tanpa mengubah makna dan pernyataan untuk kepentingan edukasi, khususnya tentang bagaimana seharusnya kita mencintai negeri ini, negeri yang jauh-jauh hari pernah doakan oleh Kanjeng Nabi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *