Mengenal Ibu Nyai Hj. Hamidah Ahmad Denanyar

JAS HIJAU – Kiai Bisri Syansuri menikah dengan Nyai Nur Khodijah teranugerahi enam putera puteri, yaitu Kiai Ahmad, Nyai Muashomah, Nyai Sholichah, Nyai Musyarofah, Kiai Abdul Aziz, dan Kiai Shohib. Kiai Ahmad menikah dengan Nyai Mahmulah, dan dianugerahi empat putera puteri yaitu Kiai Ahmad Hafidz, Nyai Hj. Hamidah, Nyai Halimah, dan Nyai Hanifah.

Kiai Ahmad Hafidz menikah dengan Nyai Nur Muhibbah, mendirikan asrama Nur Khodijah 2. Nyai Hamidah menikah dengan Kiai Imam Haramain Asy’ari mendirikan Asrama Sunan Ampel Putera. Nyai Halimah menikah dengan Kiai Ahmad Wazir Ali mendirikan Asrama Sunan Ampel Puteri. Nyai Hanifah menikah dengan Kiai Abdul Wahab Kholil, mendirikan Asrama ar-Risalah.

Nyai Hj. Hamidah Ahmad menjadi Ketua Yayasan Mamba’ul Ma’arif sebelum saat ini dipegang oleh Nyai Muflihah Shohib. Nyai Hamidah dikenal memiliki pribadi yang murah senyum, rendah hati, dan loman. Beliau juga mudah hafal santri. Kepribadian demikian ini terwariskan pada para putera dan puteri beliau.

Pada tahun 2002, selepas kami studi di Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif Denanyar dan Universitas Darul Ulum (Undar), kami berniat belajar bahasa Inggris secara lebih intensif di Pare, Kediri.

Nah, salah seorang putera Bu Nyai Hamidah mengikuti kursus tersebut. Tahu informasi demikian, suatu saat ketika kami melintas di dekat nDalem, beliau menyapa: “Piye Mas kursuse (Bagaimana Mas kursusnya), lancar, ya.” Demikian kurang lebih apa yang beliau nyatakan.

Pesantren Mamba’ul Ma’arif didirikan K.H. Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah pada 1917. Pada 22 Ramadan 1374 Hijriah (Ahad, 15 Mei 1955 M) Nyai Nur Khodijah wafat. Pada Jumat, 25 April 1980 (10 Jumadil Akhir 1400 H) Kiai Bisri Syansuri wafat. Beberapa bulan setelah kewafatan Nyai Nur Khodijah, Kiai Bisri Syansuri kemudian menikah dengan Nyai Nadhifah Maryam Mahmud.

Belum genap 100 hari kewafatan K.H. Bisri Syansuri, Pesantren Mamba’ul Ma’arif pada 27 Juni 1980 (14 Sya’ban 1400 H) membuat karya tulis yang dikelola Staf Penerbitan Pesantren dengan judul Risalah Akhir Sanah.

Risalah yang diberi pengantar K.H. Shohib Bisri dan K.H. Iskandar ini memuat tiga fatwa tertulis Kiai Bisri Syansuri, dokumen pesantren, tulisan-tulisan dzuriyah termasuk K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan karya awal Biografi K.H. Bisri Syansuri oleh K.H. Abdul Aziz Masyhuri, tulisan para guru, pengurus, dan karya santri, antara lain puisi untuk Kiai Bisri Syansuri.

Risalah Akhir Sanah yang dibina oleh Gus Ahmad Hafidz, Gus Imam Haramain, Pak Sholeh Wahab dan Pak Shomad Shodiq ini memuat tulisan Nyai Hamidah Ahmad yang berjudul Pembinaan Kesehatan di Pondok Pesantren. Dalam artikel dua halaman karya ibunda Gus Ahmad Athoillah ini dipaparkan antara lain bahwa pencegahan penyakit merupakan usaha yang paling utama.

Baca juga: Mengenang Nyai Hj. Musyarofah, Pendiri Pesantren Putri Al-Fathimiyyah Tambakberas

Ahad malam, 28 Agustus 2022 diselenggarakan Tahlil dan Doa 100 Hari kewafatan Nyai Hj. Hamidah Ahmad. Rawuh antara lain K.H. Abdussalam Shohib (Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif), K.H. Kholil Dahlan (Ketua MUI Jombang), K.H. A. Wazir Ali (Pengasuh Pesantren Mamba’ul Ma’arif), K.H. Zainal Abidin (cucu menantu K.H. Bisri Syansuri, ayahanda Gus Muhammad Rodlin Billah), K.H. Tamim Romly (Pengasuh Pesantren Darul Ulum, menantu K.H. Shohib Bisri), K.H. Zaimuddin As’ad (Pengasuh Pesantren Darul Ulum), K.H. Zaenal Arifin Abu Bakar (Kepala Madrasah Muallimin Muallimat Mamba’ul Ma’arif).

K.H. Abdul Wahab Kholil (Dosen Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif), K.H. Abdul Kholik Hasan (cicit menantu K.H. Bisri Syansuri, Pengasuh Pesantren al-Amanah Bahrul Ulum), K.H. Fathurrahman (Dosen Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif), Kiai M. Sholeh (Dosen Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif, K.H. Mujib Adnan (akademisi), Kiai Abdurrosyid (Direktur Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif Denanyar), para bu nyai, para gus, para ning, dan lain-lain. [DR]

KETERANGAN:
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di akun Facebook penulis yang diunggahnya pada Senin, 29 Agustus 2022 (pukul 06.16 WIB) dengan judul Mengenal Nyai Hamidah Ahmad.