JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Para Kekasih Tuhan: Gus Dur, Romo Mangun dan Ibu Gedong
Home » Para Kekasih Tuhan: Gus Dur, Romo Mangun dan Ibu Gedong

JAS HIJAU – Di Harian Kompas, 11 Februari 1999, Gus Dur menceritakan diskusinya tentang orang suci, wali atau kekasih Tuhan bersama sahabatnya Romo Mangun (Katolik) dan Ibu Gedong (Hindu). Ternyata konsep dari ketiga agama itu ada banyak persamaan.
Wali adalah mereka yang memiliki kepedulian tinggi untuk kepentingan kemanusiaan. Pengetahuan metafisis mereka melebihi orang-orang biasa, juga pengorbanan mereka untuk kemanusiaan. Karena ada kaidah: “Yang paham wali hanya wali itu sendiri”, maka sejatinya mereka bertiga adalah para kekasih Tuhan itu.
Mereka bertiga memang berbeda agama, tapi komitmen yang otentik untuk perjuangan kemanusiaan, cinta kasih yang tulus untuk memuliakan dan memerdekaan umat manusia, telah mempersatukan mereka, melampaui perbedaan-perbedaan di antara mereka di permukaan.
Ketiganya menunjukkan cinta kasih yang mendalam pada umat manusia. Mereka menjadi hiburan yang menguatkan hati umat manusia di kala susah, tetapi juga membawa obor harapan kemajuan dalam hidup. Keseharian mereka memancarkan sinar kasih keimanan dalam kehidupan umat manusia.
Dalam diri mereka, keimanan tidak terbelenggu dalam sekat-sekat ritual agama atau symbol-simbol semata. Cinta kasih mereka kepada umat manusia mampu menembus sekat-sekat formalisme dan simbolisme. Mereka kasihi dan sentuh setiap manusia dengan ketulusan cinta kasihnya yang terpancar dari keimanan dan keyakinan mereka.
Baca juga: Pesahabatan Ibu Gedong dan Gus Dur, Potret Keharmonisan Hindu dan Islam
Mereka bertiga (Gus Dur, Romo Mangun dan Ibu Gedong) telah tiada. Tapi pengetahuan metafisik dan cinta kasih mereka untuk umat manusia terasa abadi sampai hari ini, sampai nanti. Itulah keistimewaan para kekasih Tuhan Yang Maha Suci. [DR]
