JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Pattani dan Khazanah Ilmu Islam
Home » Pattani dan Khazanah Ilmu Islam

JAS HIJAU – Ketika kami tiba di Madrasah Al-Bi’tsah Ad-Diniyyah wilayah Yala, Thailand Selatan Sabtu, 29 Januari 2023, Tuan Guru Syihabuddin, wakil mudir Madrasah sangat bergembira. Ia menyambut dengan hangat dan senyum bahagia.
“Mudah-mudahan ziarah ini menjadi mahabbah kita. Kita adalah sesama saudara,” ungkapnya dengan penuh senyum.
Dengan jumlah murid yang sangat besar, untuk ukuran Thailand, enam ribu pelajar, madrasah ini menjadi pusat keilmuan Islam di Thailand.
Habib Ali bin Yahya pimpinan Lembaga Kajian Khazanah Nusantara (LKKN) Jakarta yang menemani kami menjelaskan bahwa Pattani dahulu adalah salah satu kiblat ilmu di Nusantara.
Dulu Jawa, Pattani ini gudangnya ulama dan pesantren. Ada banyak ulama Pattani yang dikenal di Nusantara dan bahkan sampai Makkah.
Baca juga: Kenapa Gagasan Islam Nusantara Kurang Diterima di Kawasan Melayu?
Salah satu ulama yang akrab bagi sebagian Muslim Indonesia adalah Syekh Ahmad al-Fatani. Kitab-kitab karyanya dipelajari di Indonesia.
Jika di Jawa kita mengenal ulama produktif yang mendunia yaitu Syekh Nawawi al-Bantani al-Jawi, maka di semenanjung Melayu dikenal Syekh Ahmad al-Fatani. Kitabnya ditulis dalam bahasa Melayu dan Arab. Syekh al-Fatani merupakan seorang Nusantara yang pertama kali belajar di Universitas Al-Azhar Mesir.
Hubungan Jawa dan Pattani juga sangat erat sejak ribuan tahun silam. Hubungan ilmu antara Jawa-Pattani sangat rapat. Hal itu dibuktikan kitab ulama Jawa dibaca oleh bangsa Pattani. Sebaliknya kitab karya ulama Pattani juga dipelajari di Jawa.
“Kami sangat bangga dengan Indonesia. Tradisi keilmuan para pelajarnya sangat maju. Kami bersyukur,” tegas Syekh Adnan Harun, Kepala Madah Tahfidz Al-Bi’tsah Ad-Diniyyah.
Syekh Adnan melihat bahwa jalinan keilmuan harus dibangun dan diperkuat lagi. Agar bisa saling menyokong dalam dakwah dan pengembangan ilmu keislaman.
“Indonesia adalah saudara kami. Kami anak bungsu,” kata Syekh Adnan.
Baca juga: Mengenal Kitab Tafsir Ulama Asia Tenggara, Indonesia Mendominasi dengan Ragam Bahasanya
Menurut Habib Ali bin Yahya saat ini Pattani mulai tumbuh lagi dari segi ilmu dan ekonomi. Ulama Indonesia yang sangat masyhur di dunia keilmuan Islam adalah Syekh Abdus Shomad al-Falimbangi. Asalnya dari Palembang.
Ketika saya ke toko buku di Yala, beberapa kitab karya Syekh Abdus Shomad dijual. Bahkan makam Syekh Abdus Shomad ada di wilayah Songkla. Dekat wilayah Pattani.
“Kami dari Indonesia berharap Pattani tumbuh berjaya seperti masa silam,” jelas Habib Ali.
Sejatinya Pattani ini sangat strategis dalam khazanah tradisi keilmuan Jawa. Wilayah Pattani bersama Aceh lebih dulu menjadi Islam ratusan tahun sebelum perkembangan Islam di Jawa.
Konon dahulu pelajar-pelajar Jawa yang berangkat menuntut ilmu ke Makkah mampir dahulu ke Pattani dan Aceh. Mencicipi ilmu para ulama sebelum ke Makkah. Pattani memiliki modal historis yang sangat kuat. Dulu Pattani berdiri Kesultanan kuat.
Saya mengunjungi masjid Mudzaffar Syah, dikenal Masjid Kersik, masjid paling tua di Pattani. Menurut keterangan ulama setempat, Babo Mad, di depan masjid itu dulu konon berdiri istana Kesultanan.
Baca juga: Sejarah dan Sanad Keilmuan Ulama Nusantara
Masjid ini masih digunakan dan bentuk arsitekturnya masih asli. Setidaknya ini masjid paling tua yang diketahui. Kemungkinan ada masjid lebih tua namun tidak terdeteksi.
Menur ut Babo Mad masjid ini pernah tidak digunakan namun kerajaan melakukan renovasi dan pemugaran sehingga bisa terjaga warisan sejarahnya. Memang menjaga warisan sejarah adalah penting. Sebab dari warisan itu bisa dikonstruksi peradaban Islam. Yala, Thailand, 29 Januari 2023. [DR]

One comment
[…] Baca juga: Pattani dan Khazanah Ilmu Islam […]