Peradaban Baru Pesantren Dimulai dari Bangkalan

peradaban-baru-pesantren-dimulai-dari-bangkalan

JAS HIJAU – Catatan sejarah akan kita jumpai pesantren dengan usia 300 tahun. Artinya ratusan tahun sebelum Syaikhona Kholil Bangkalan sudah eksis pendidikan Islam dengan model pesantren.

Namun tidak bisa dipungkiri, ada satu sosok ulama di awal 1900-an, di sebuah pulau yang harus diseberangi dengan perahu, didatangi dari berbagai daerah. Beliau adalah Syaikhona Kholil, Bangkalan. Setelah masa beliau pesantren tumbuh subur di negeri kita. Artinya murid-murid Syaikhona Kholil banyak menjadi ulama.

Syaikh Yasin bin Isa al-Fadani, ulama yang diberi gelar sebagai Musnid Dunya, dalam kitab yang beliau tulis tentang sejarah Syaikhona Kholil mencatat:

و تخرج على يديه أكثر من نصف مليون من أنحاء إندونيسيا من بين هؤلاء ثلاثة آلاف أئمة أعلام يشار إليهم البنان في جزيرتي جاوا و سومطرا و جزيرة مادورا و يطلق على كل واحد منهم اسم الكياهي بمعنى العلامة الكبير و منهم أكثر من مائتي عربي يطلق على كل واحد منهم اسم العلامة أو العارف بالله او الفقيه

“Dari hadapan Syaikhona Kholil telah tercetak lebih dari setengah juta santri dari seluruh penjuru Indonesia, di antara mereka ada 3000 ulama yang menjadi rujukan di pulau Jawa, Sumatera dan Madura. mereka disebut ‘Kiai’ atau seorang ulama besar, di antara mereka juga terdapat lebih dari 200 ulama keturunan Arab yang memiliki gelar ‘Al-Allamah’, ‘Al-Arif Billah’ atau ‘Al-Faqih’.”

Di pulau Jawa dan Madura khususnya, sejak beliau wafat hampir semua pesantren yang ada memiliki nasab keilmuan yang bersambung kepada Syaikhona, bisa jadi didirikan oleh santri beliau, atau oleh santri dari santri beliau.

Baca juga: Kitab Syaikhona Kholil Bangkalan, Mahaguru Ulama Nusantara


Santri-santri Syaikhona Kholil

  1. K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng (pendiri NU);
  2. K.H. Abdul Karim (pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri);
  3. K.H. Hasan (Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo);
  4. K.H. Zaini Mun’im (Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo);
  5. K.H. Abdul Wahhab Chasbullah (Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang);
  6. K.H. Bisyri Sansuri (Pondok Pesantren Denanyar, Jombang);
  7. K.H. As’ad Syamsul Arifin (Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Sukorejo);
  8. K.H. Askandar (Berasan, Banyuwangi);
  9. Habib Salim bin Ahmad bin Jindan (kakek Habib Jindan bin Novel bin Jindan);
  10. K.H. Muhammad Falak bin Abas Pagentongan, Bogor;
  11. K.H. Romli Tamim (Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Jombang);
  12. K.H. Abdul Majid (pendiri Pondok Pesantren Bata-Bata, Pamekasan);
  13. K.H. Abdullah Mubarok (pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya);
  14. K.H. Tubagus Ahmad Bakri (Mama Sempur, Purwakarta);
  15. K.H. Abdul Qadir Hasan (Guru Tuha Martapura, Kalsel);
  16. K.H. Kholil Harun Kasingan, Rembang;
  17. K.H. Ma’ruf Kedunglo, Kediri;
  18. K.H. Sholeh Lateng, Banyuwangi;
  19. K.H. Ilyas Syarqawi (Pondok Pesantren Guluk-Guluk, Sumenep);
  20. K.H. Maksum Lasem, Rembang;
  21. K.H. Munawwir (Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta);
  22. K.H. Bisri Mustofa Leteh, Rembang;
  23. Habib Ali Bafaqih Negare, Bali;
  24. K.H. Faqih Maskumambang, Gresik;
  25. K.H. Abdul Fattah Tulungagung;
  26. K.H. Ahmad Shobari (Mama Ciwedus);
  27. K.H. Abbas (Pondok Pesantren Buntet, Cirebon); dan
  28. K.H. Jazuli Utsman (Ploso, Kediri).

Saya ingin tabarruk intisab sebagai murid-murid Syaikhona Kholil, melalui jalur kakek-kakek kami:

  1. Paling sepuh K.H. Fathul Bari, makamnya di Peniraman, Pontianak;
  2. K.H. Bukhari, makamnya di Ganjaran, Gondanglegi, Malang. Kakek buyut abdinah (saya);
  3. K.H. Ghazali, makamnya di Banjarejo, Malang; dan
  4. K.H. Syamsuddin Ombul, Sampang.

Beliau semua saudara kandung dari Desa Ombul di Sampang, berguru kepada Syaikhona Kholil. Ada lagi paling muda, K.H. Zayadi, Lomaer, Bangkalan. Beliau seangkatan Kiai As’ad Situbondo. Nanti malam akan ada launching kitab Syaikhona Kholil di area makam beliau di Mertajasa, Bangkalan. Kitab ini berupa manuskrip yang berhasil didigitalkan dan dicetak. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *