JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol Semarang
Home » Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol Semarang

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Al-Ittihad Poncol didirikan pada 1893 masehi oleh K.H. Misbah. Kiai kelahiran desa Gogodalem terlahir dari pasangan seorang ayah bernama K. Raden Mertodito dan ibu bernama Nyai Asiyah, keturunan orang yang memperhatikan agama Islam.
Kiai Misbah yang mempunyai ilmu syariat, beliau merasa bertanggung jawab untuk “nasyrul ‘ilmi waddin”. Kabar kealimannya didengar oleh Mbah Sinder, penguasa Getas (sebelah selatan Poncol). Pada tahun keempat sekembalinya dari Ngawi beliau diminta oleh Mbah Sinder untuk mengamankan daerah sebelah utara Getas, yaitu wilayah Ngerkesan, yang terkenal angker, letaknya di antara dua aliran sungai yang bertemu dan menjorok, daerah inilah yang disebut Poncol . Sebagai imbalannya daerah tersebut menjadi milik beliau.
Setelah menjadi tempat pemukiman selanjutnya tempat tersebut dijadikan sebagai tempat basis dakwah beliau. Karena kealiman dan kearifannya, pengajian beliau banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah. Sebagai pemecahannya didirikan masjid sebagai pusat pengajian beliau.
Setelah menjadi tempat pemukiman selanjutnya tempat tersebut dijadikan sebagai tempat basis dakwah beliau. Karena kealiman dan kearifannya, pengajian beliau banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah. Sebagai pemecahannya didirikan masjid sebagai pusat pengajian beliau. Semenjak itulah Umar (Hasan Asy’ari) mulai sadar yang akhirnya dia mulai mau mengaji. Umar mulai mengaji di Tremas, kemudian ke Mangkang dan yang terakhir kalinya ke daerah Jambu, Ambarawa, yaitu ke tempat Simbah Kiai Zainuddin.
Karena kelimpatannya dalam menimba ilmu, Umar pulang setelah dinikahkan dengan putri gurunya yang bernama Natijah. Setelah kembali ke Poncol, Umar turut membantu romonya untuk mengurus santri yang semakin bertambah banyak. Lalu sebagai jalan keluarnya dibangunlah kamar yang berukuran 10 petak. Dengan demikian tambah ramailah Poncol dengan penimba ilmu kebijaksanaan.
Saat menunaikan ibadah haji, Kiai Hasan Asy’ari wafat di kota Madinah, tepatnya pada hari Senin, tanggal 12 Dzulhijjah 1332 Hijriah.
Pondok Pesantren Al-Ittihad masih esksi sampai ini, bahkan pesantren yang beramalatkan dusun Poncol, RT/RW 04/02, desa Popongan, Bringin, Semarang, Jawa Tengah ini dilengkapi pendidikan formal dan non formal dengan fasilitas yang memadai. [DR]
