Pondok Pesantren APIK Kaliwungu

pondok-pesantren-apik-kaliwungu

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Al- Kaumani (APIK) Kaliwungu didirikan pada tanggal 12 Februari 1919 atau 12 Dzulhijjah 1338 oleh K.H. Irfan bin Musa bin Abdul Baqi bin Ma’ruf bin Qomaruddin bin Jiwosuto (Panembahan Demak Bintaro).

Pesantren ini dibangun di atas tanah wakaf dari Kiai Irfan, sekarang dinamakan Komplek A. Biaya pembangunannya 75% dari kakaknya (H. Abdurrosyid), 25% dari masyarakat Kaliwungu dan beliau sendiri. Sedangkan Lurah Pondok dipercayakan kepada keponakannya (Kiai Ahmad Ru’yat ) selama beberapa tahun dan dibantu oleh Kiai Usman Abdurrosyid, kemudian Kiai Ahmad Ru’yat digantikan oleh Kiai Idris Kempek, Cirebon.

Selama 10 tahun beliau mengajar langsung para santri. Kemudian pada Ahad Kliwon, tanggal 13 Ramadan 1349 Hijriah atau  1 Februari 1931 Masehi, Kiai Irfan wafat. Setelah wafatnya Kiai lrfan serta pindahnya Kiai Idris sebagai Lurah Pondok Tebuireng Jombang, pengasuh pesantren dipegang langsung oleh Kiai Ahmad Ru’yat.

Pada waktu Kiai Ahmad Ru’yat mengasuh, perkembangan santri maju pesat, sehingga dibangunlah beberapa asrama santri atau komplek sebagai berikut: Komplek B dan Komplek AG. Kiai Ahmad Ru’yat dalam memberikan pelajaran kepada santri menggunakan sistem bandongan; mulai dari kitab kecil sampai kitab Ihya, Tafsir Baidowi, Fath al-Wahhab, Bukhari, Muslim dan kitab-kitab lainnya.

Kiai Ahmad Ru’yat adalah orang alim yang sangat wira’i, waktunya dihabiskan hanya untuk ibadah dengan jalan mengajar santri pondok dan masyarakat, mulai selepas Subuh sampai larut malam. Pada suatu saat beliau kedatangan Gubernur Jawa Tengah, kira-­kira tahun 50-an, pada waktu itu beliau sedang mengajar santri (tepatnya setelah salat Zuhur), beliau tetap menyelesaikannya dan meminta Gubernur untuk menunggunya.

Kiai Ahamd Ru’yat wafat malam Jumat, selepas Magrib, tanggal 9 Rabiutsani 1388 Hijriah atau 4 Juli 1968 Masehi. Kemudian setelah beliau wafat, pengasuh pesantren diserahkan kepada putera pendiri, yaitu; K.H. Humaiduliah Irfan. Selama mengasuh, beliau mempercayai Kiai Dimyati Ro’is sebagai Ro’isul Ma’had (Lurah Pandok), dan dalam kepemimpinannya ia menambah sistem pendidikan yang ada di pesantren dengan sistem kelas, seperti; SP, Tsanawiyyah dua tahun dan Tsanawiyah enam tahun disesuaikan dengan sistem pendidikan yang ada di bawah Depag pada waktu itu.

Kiai Humaidullah wafat pada pukul malam Selasa, 17 Juni 1985, tepatnya pukul 11.23 WIB, beliau wafat pada usia 73 tahun dan mengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu selama 17 tahun. Kemudian pengasuh diamanatkan kepada K.H. Muhammad Imron Humaidulloh dan dibantu K.H. M. Sholahuddin Humaidulloh. Pada 2003, Kiai Imron wafat dan pengasuh pun dipegang oleh Kiai Sholahuddin Humaidulloh.

Pondok Pesantren APIK Kaliwungu merupakan pesantren yang mengelola pendidikan sendiri dan dikenal dengan nama Madrasah Salafiyah Miftahul Hidayah (MSMH). Setiap santri diwajibkan sekolah dan belajar di sekolah tersebut. MSMH berdiri tidak bersamaan dengan berdirinya Pondok Pesantren APIK dan ini merupakan suatu alternatif dari sebuah proses yang panjang.

Pada mulanya lembaga pendidikan ini hanya memakai metode “Bandongan” dan “Wetonan” namun dalam perkembangannya dibuatlah sistem klasikal yang dilakasanakan MSMH berjenjang delapan tahun dengan ketentuan; tingkat persiapan (SP) selama dua tahun, Tsanawiyah dan Aliyah yang masing-masing ditempuh tiga tahun.

Pesantren yang termasuk tua yang di Kendal ini beralamatkan di Kauman, Karjan Kulon, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. [DR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *