Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo Kediri

pondok-pesantren-darul-hikam-bendo-kediri

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo didirikan oleh K.H. Khozin pada tahun 1889 Masehi. Kiai yang karib dengan sapaan Syekh Muhajir ini adalah teman Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari saat nyantri di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Bangkalan.

Dalam waktu kurang lebih 3 bulan beliau nyantri di Bangkalan, K.H. Dahlan Jampes dipanggil oleh Syaikhona Kholil (lewat mimpi) untuk menjemput dan mengajak pulang Kiai Khozin karena di Bangkalan adiknya dianggap menghabiskan ilmu (sudah tidak ada lagi ilmu yang bisa diturunkan oleh Syaikhona Kholil kepada Kiai Khozin karena semua ilmu sudah diserap dan dikuasai). Semenjak pulang dari Bangkalan, Kiai Khozin mengaji Ihya Ulumuddin kepada kakaknya sampai bertahun tahun.

Gaya kepemimpinan beliau dalam mengasuh Pondok Pesantren Bendo dikenal sangat santun, ramah dan sangat menghormati terhadap orang lain, bahkan, terhadap orang awam (umum/bukan santri). Sehingga oleh masyarakat lebih dikenal sebagai Mbah Khozin daripada Kiai Khozin.

Ketika mendirikan Pondok Bendo (kurang lebih tahun 1889 M) dan mempunyai santri pertama, Mbah Khozin sudah berumur 60 tahun, kemudian beliau memimpin kurang lebih 70 tahun.

Panggilan “Mbah” disematkan karena dia dianggap sebagai mbahnya semua orang karena keakraban dan kerendahan hati beliau dengan semua orang. Apa yang diajarkan oleh Kiai Khozin untuk kita adalah ketekunan (istikamah) salat jamaah dan ngaji (termasuk cerita masyhur di kalangan alumni—bahwa beliau tidak pernah meninggalkan jamaah (ngimami di Pondok Pesantren Bendo) selama 40 tahun.
Sangat banyak santri beliau yang kemudian menjadi orang besar dan masyhur namanya.

Baca juga: Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo, Pare, Kediri: Tempat Nyantri Segudang Kiai


Jadwal mengaji Kiai Khozin memang cukup padat. Mulai kitab al-Hikam, ad-Dasuqi ala Ummul Barahin, Fath al-Wahab, Qatrul Ghaits, dan Tafsir Jalalain memenuhi jadwal Kiai Khozin dari pagi hingga malam hari. Tercatat hanya lima hari saja Kiai Khozin libur mengaji. Itu pun lima hari menjelang beliau wafat. Saat itu, seusai salat Jumat Kiai Khozin mengeluh sakit. Kemudian beliau beristirahat.

Setelah Kiai Khozin (Syekh Muhajir) wafat, Pondok Pesantren Bendo diasuh oleh puteranya bernama K.H. Khayattul Makki dan selanjutnya pesantren diteruskan oleh keponakan beliau, K.H. Ahmad Syarwani sebelum akhirnya diserahkan kepada K.H. Izzuddin Khayattul Makki.

Pondok Pesantren Darul Hikam beralamatkan di Jl. Pd. Bendo Asari, Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *