Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri

pondok-pesantren-fathul-ulum-kwagean-kediri

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean, Kediri dirintis pada tahun 1980 Masehi oleh K.H. Abdul Hannan Ma’shum. Cikal bakal Pondok Pesantren Kwagean dimulai saat K.H. Abdul Hannan membuka pengajian umum di rumah mertuanya, di dusun Kwagean. Pengajian yang diadakan pada bulan Maulid itu pun dihadiri sekitar 96 jamaah (santri).

Jumlah santri yang hadir pun kian banyak, mau tidak mau, Kiai Hannan pindah ke Kwagean Utara. Di sini, Kiai Hannan mendirikan bangunan semipermanen dan gubug dengan dua kamar untuk kegiatan pesantren. Sewindu kemudian, dari hasil jerih payahnya, Kiai Hannan membeli sebidang tanah untuk perluasan pesantren.

Kala itu, Kiai Hannan menjalankan usaha kecil-kecilan, berjualan singkong goreng. Dengan hasil yang sangat minim beliau berusaha mengumpulkan labanya untuk modal usaha lain yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Dari laba itu, Kiai Hannan mencoba budi daya ayam kampung, usahanya berlanjut sampai beliau dapat membeli ayam kurang lebih 400 ekor untuk dijadikan bibit.

Dengan usaha seperti itulah, sedikit demi sedikit dari laba yang dikumpulkan hinnga bisa membeli sebidang tanah yang akhirnya menjadi bangunan Pondok Pesantren Fathul Ulum saat ini.

Pada mulanya, pesantren ini bernama Miftahul Ulum. Nama “Miftah” diambil dari kata “Fataha” yang berarti “telah membuka”, sedang nama “Ulum” sendiri tabarrukan pada Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kencong. Jadi, nama “Miftahul Ulum” diharapkan menjadi sebuah pembuka segala sesuatu yang tertutup dan gelap sekaligus tetap mendapatkan berkah dari gurunya.

Kiai Hannan sendiri nyantri di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Kencong (sebelah timur Kwagean) sedari usia 12 tahun. Kala itu, pesantren ini diasuh oleh K.H. Ahmadi dan K.H. Zamroji Syaerozi.

Pada akhirnya, sebab terjadi kesamaan nama dengan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jombangan (Kediri) dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Mranggen (Demak) yang diasuh oleh K.H. Muslih, gurunya sewaktu mengikuti pengajian kilatan berkala. Maka, nama pesantren pun diubah menjadi Pondok Pesantren Fathul Ulum.

Lambat laun, keorganisasian pun terbentuk laiknya pesantren-pesantren lain, Pondok Pesantren Fahtul Ulum pun membuka lembaga-lembaga otonom dalam naungan pesantren sebagai keharusan karena tuntutan kebutuhan dan keadaan.

Akhirnya, pesantren membuka Madrasah Diniyah yang diberi nama Futuhiyyah. Nama “Futuhiyyah” adalah nama ynag memiliki kesesuaian dengan nama pesantren induknya. Dalam istilah nahwu, kata “Fathu” dan “Futuhiyyah” sama-sama musytaq (tercetak) kata kerja (fi’il madi) “Fataha”.

Pondok Pesantren Fathul Ulum merupakan lembaga yang berakidahkan Islam Ahlussunah wal Jamaah dengan menyelenggarakan program-program pendidikan madrasah formal dan non formal, pengajian, kursus-kursus, pelatihan dan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

Pondok Pesantren Fathul Ulum berlokasi di dusun Kwagean, desa Krenceng, Kepung, Kediri, Jawa Timur. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *