Pondok Pesantren Girikusumo Demak

pondok-pesantren-girikusumo-demak

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Girikusumo Demak didirkan oleh Syekh Muhammad Hadi bin Thohir bin Shodiq bin Ghozali bin Abu Wasidan bin Abdul Karim bin Abdurrasyid bin Syaifudin Tsani (K. Ageng Pandanaran II) bin Syaifudin Awwal (K. Ageng Pandanaran I) pada tahun 1288 Hjiriah bertepatan dengan tahun 1868 Masehi. Pesantern yang kini telah usia lebih dari satu abad ini merupakan perwujudan gagasan Syekh Muhammad Hadi untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang menangani pendidikan akhlak (tasawuf) dan ilmu agama di tengan-tengah masyarakat. 

Untuk mendukung gagasannya itu, Syekh Muhammad Hadi yang oleh para santri dan masyarakat di sekitar Girikusumo Mranggen dipanggil dengan sebutan Mbah Hadi, Mbah Hasan Mukibat, Mbah Giri atau Ki Ageng Giri, mendirikan sebuah bangunan masjid di ujung sebuah desa di tepi hutan.

Menurut catatan prasasti di dinding bagian depan bangunan masjid yang seluruh bangunannya menggunakan kayu jati itu dibangun hanya dalam waktu 4 jam, dimulai dari pukul sembilan malam dan selesai pada pukul satu dini hari.

Prasasti yang ditulis dengan menggunakan huruf Arab Pegon dan bahasanya menggunakan bahasa Jawa itu berbunyi: “Iki pengenget masjid dukuh Girikusumo, tahun ba hijriyah nabi sollallahu alaihi wasallam 1228 wulan rabiul akhir tanggal ping nembelas awit jam songo dalu jam setunggal dalu rampung, yasane Kyai Muhammad Giri ugi saksekabehane wong ahli mukmin kang hadir taqobballahu ta’ala amin”.

Dengan bekal sebuah bangunan masjid yang lokasinya berada di kaki sebuah perbukitan rimbun, Syekh Hadi dikaruniai umur yang cukup panjang oleh Allah SWT. Sehingga memiliki kesempatan dan waktu yang cukup untuk menyiapkan kader-kader penerus perjuangan yang dirintisnya di kemudian hari, demikian pula dengan anak dan keluarganya memiliki perhatian yang sangat besar terutama dalam hal pendidikan.

Perhatian ini dibuktikan dengan memondokkan putera-puteranya di berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, yang mampu memunculkan generasi penerus seperti Kiai Sirajuddin dan Kiai Mansur.

Seiring berkembangnya zaman, pesantren yang beralamatkan di Jl. Girikusumo, RT/RW 04/03, Barang, Banyumeneng, Mranggen, Demak, Jawa Tengah ini masih aktif hingga saat ini dan dilengkapi dengan pendidikan formal dan non formal laiknya pesantren-pesantren pada umumnya. [DR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *