Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang

pondok-pesantren-madrasatul-quran-tebuireng-jombang

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ) didirikapn pada tanggal 15 Desember 1971 atau 27 Syawal 1319 Hijriah oleh K.H. Yusuf Masyhar. Pesantren tahfiz ini didirkan sebegai bentuk perwujudan cita-cita luhur Hadratussyekh K.H. M. Hasyim Asy’ari, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Nahdlatul Ulama (NU).

Selepas menghafal al-Qur’an di usia 14 tahun, pada tahun 1940, Kiai Yusuf menlajutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Tebuireng di bawah bimbingan langsung K.H. Hasyim Asy’ari.

Bacaan al-Qur’annya yang baik membuat Kiai Hasyim memberi amah untuk mendirikan unit tahfiz di Pondok Pesantren Tebuireng. Unit tahfiz itu kemudian bertempat di kediaman K.H. Wahid Hasyim dan Nyai Solichah yang diwakafkan untuk para santri yang menghafal al-Qur’an.

Kiai Hasyim pun mendatangkan temannya dari Makkah, seorang guru tahfiz bernama Syekh Abdul Hamid Wardad. Hingga akhirya, sepeninggal Syekh Abdul Hamid pada tahun 1932, pembelajaran ilmu al-Qur’an di Tebuireng tetap berjalan hingga 1936.

Pembelajaran ini merupakan inisiatif dari K.H. Wahid Hasyim dan Kiai Ilyas untuk mendirikan Madrasah Nidzomiyyah. Madrasah ini diatur dengan kurikulum campuran, perpaduan antara Salaf, bahasa asing non-Arab, dan ilmu al-Qur’an.

Karena kekaguman Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari kepada Kiai Yusuf muda yang memiliki wawasan luas dalam ilmu al-Qur’an, kemudian Kiai Yusuf dinikahkan dengan cucunya, Ruqoyyah Baidlowi

Selepas wafatnya Kiai Hasyim Asy’ari pada 25 Juli 1947, Kiai Yusuf tetap melanjutkan perjuangannya dalam mengajar al-Qur’an di Pondok Pesantren Tebuireng. Oleh karena itu, Kiai Yusuf dan istrinya memutuskan untuk bermukim di Jombang, tepatnya berada di dekat masjid agung.

Awal mula berdirinya Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an sejatinya dimulai pada September 1971, kala itu Kiai Yusuf bersama kakak iparnya (K.H. Hmaid Baidlowi) berkonsultasi kepada pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng (K.H. Yusuf Hasyim) untuk membuat pesantren unit di Tebuireng yang khusus untuk mempelajari ilmu al-Qur’an.

Akhirnya, pada 27 Syawal 1391 Hijriah, para kiai di Tebuireng dan sekitarnya berkumpul untuk membahas rencana yang diusulkan oleh Kiai Yusuf. Di antara para kiai itu adalah; Kiai Yusuf Hasyim, Kiai Idris Kamali, Kiai Adlan Ali, Kiai A. Shobari, Kiai Syansuri Badawi, Kiai Manshur Anwar, Kiai Ya’qub Bulurejo dan Kiai Kholil Sukopuro.

Dari perkumpulan tersebut kemudian diputuskan bahwa Kiai Yusuf Masyhar adalah pemegang kendali sekaligus pengasuh unit tahfiz ini. Pada tahun 1977, unit tahfiz berganti nama menjadi Madrasah Huffadz. Selanjutnya pada tahun 1982 berubah nama menjadi Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an.

Pesantren yang dikenal sebagai pesantren tahfiz terbesar di Jombang ini beralamatkan di Jl. Irian Jaya, Nomor 47, Tebuireng, Cukir, Diwek, Jombang, Jawa Timur. [DR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *