Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati

pondok-pesantren-maslakul-huda-kajen-pati

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Maslakul Huda (PMH) yang didirikan pada masa pra kemerdekaan mempunyai andil besar dan nyata dalam mewujudkan kemerdekaan. Kehadiran pesantren sebagai lembaga “tafaqquh fiddin” mempunyai peran aktif dalam pengembangan intelektual, di samping berusaha melakukan komunikasi dan kerja sama dengan masyarakat yang diiringi pengejawantahan tata nilai dan ajaran Islam. 

Secara historis tidak diketahui pasti kapan tanggal berdirinya Pondok Pesantren Maslakul Huda, namun dapat dipastikan rintisan aktivitas cikal bakal keberadaan Maslakul Huda sudah berlangsung sekitar tahun 1910-an. Pada waktu itu, Kiai Mahfudh (ayah Kiai Sahal Mahfudh) telah menginjak dewasa, beliau ingin mempunyai pesantren sendiri.

Kiai Mahfudh setelah menimba ilmu dari Makkah sempat tabarukan (belajar ulang) sebentar kepada Kiai Hasyim Asy’ari, ketika beliau ngangsu kaweruh di Tebuireng, saat itu sudah diberikan kesempatan mengajar oleh Kiai Hasyim Asy’ari, sehingga ketika Kiai Mahfudh minta diri pulang untuk merintis pesantren di Kajen, beberapa santri yang dulu menjadi muridnya di Tebuireng ikut beliau dan akhirnya menjadi santri pertama di Maslakul Huda.

Pada awalnya pesantren ini belum bernama Pondok Pesantren Maslakul Huda kemudian ditambah dengan nama Putra yang merupakan singkatan dari nama daerah di mana pesantren ini berada yaitu, Gempol Garut.

Ketika pesantren dipegang oleh Kiai Sahal Mahfudh sekitar tahun 1963 dinamakan Maslakul Huda (jalannya pituduh) dengan maksud sebagai tahap lanjutan dari Mathali’ul Huda (sumbernya pituduh) pesantren yang didirikan ayah Kiai Mahfudh (Kiai Abdussalam) yang diasuh oleh Kiai Abdullah Salam (almarhum) putera Kiai Abdussalam dan sekarang diasuh oleh Kiai Nafi’ Abdillah (putra kiai Abdullah Salam). Kemudian pada 29 April 2011, Pondok Pesantren Maslakul Huda membentuk sebuah Yayasan bernama Yayasan Pesantren Maslakul Huda. 

Pondok Pesantren Maslakul Huda berdiri di atas tanah seluas 5000 m2. Secara geografis, letak pesantren berada di wilayah desa Kajen paling barat, keberadaannya berbatasan langsung dengan desa Ngemplak, tepatnya di arah barat Makam Syekh Ahmad Mutamakkin dan sebelah timur jalan Pati-Tayu km 15.

Desa Kajen berada di wilayah kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. Luas Kajen sekitar 63 hektar yang hampir seluruh tanah berupa pekarangan dan tidak memiliki sawah. Tidak  adanya tanah pertanian menyebabkan sebagaian besar penduduk Kajen harus bertumpu pada kegiatan perdagangan, jasa angkutan, pekerja pabrik, buruh tani, dan usaha produksi.

Pada awalnya, tahun 1910-1949, Kiai Mahfudh memulai mengajari kitab kuning di musala kepada santri yang ingin belajar agama kepadanya. Seiring berjalannya waktu, di tahun 1912, Kiai Mahfudh bersama-sama dengan para kiai Kajen mendirikan Perguruan Islam Mathali’ul Falah.

Selanjutnya, di tahun 1949-1963, kepemimpinan pesantren dipegang oleh K.H. Ali Muhtar, adik dari Kiai Mahfudh. Setelah K.H. M. A. Sahal Mahfudh pulang dari menuntut ilmu dari Makkah, kepemimpinan pesantren diserahkan kepadanya. Kiai Sahal memipin pesantren dari 1963 sampai 2014. Dan, tahun 2014 sampai sekarang, pesantren dipimpin oleh puteranya, K.H. Abdul Ghofarrozin. [DR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *