Pondok Pesantren Nurul Qur’an Jumoyo Magelang

pondok-pesantren-nurul-quran-jumoyo-magelang

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Nurul Qur’an Magelang didirikan oleh K.H. Abdul Hamid (Mamat Makun) pada tahun 2002 Masehi. Pesantren ini berawal dari sering dititipkannya beberapa anak yang mengaji di Majelis Taklim Nurul Qur’an Jumoyo Kidul.

Kemudian, karena antusias masyarakat yang tinggi, K.H. Abdul Hamid menusulkan ide untuk dibagun sebuah pondok. Pondok Pesantren Nurul Qur’an lahir dari kebutuhan masyarakat sendiri akan pentingnya akhlak dan agama bagi anak-anak sekitar Jumoyo.

Cikal bakal Pondok Pesantren Nurul Qur’an adalah rumah Ibu Siti Ma’munah, yaitu di sebuah kamar menghadap ke halaman yang waktu itu tidak ditempati. Anak yang mengaji waktu itu jumlahnya pun masih sedikit, sekitar 8 orang saja.

Lambat laun, seiring berjalannya waktu, anak-anak yang mengaji pun berasal dari luar Jumoyo. Sebab jumlah santri yang semakin banyak, tempat pun dipindah ke kediaman K.H. Abdul Hamid dengan menempati ruang tamu yang cukup menampung anak lebih banyak dibandingankan kamar di rumah Ibu Siti Ma’munah.

Pondok Pesantren Nurul Qur’an sendiri dibangun di atas tanah wakaf dari K.H. Muhsin al-Hafiz, pengasuh Pondok Pesantren Al-Husain Krakitan yang kemudian pengelolaannya diserahkan kepada K.H. Abdul Hamid.

Setelah bangungan berdiri di atas tanah wakaf, santri-santri yang berasal dari berbagai daerah mulai berdatangan, seperti Semarang, Purworejo dan Kebumen. Santri pun terbagi menjadi dua, ada yang mukim dan ada yang kalong.

Untuk anak-anak yang hanya mondok, maka jam pelajaran di pesantren lebih padat. Sementara bagi yang sambil sekolah di luar, maka jam mengajinya di luar jam sekolah hingga malam hari. Rata-rata umur santri dari TK, SD, SMP hingga seumuran SMA. Bahkan, ada santri paling kecil berumur 4 bulan. Mereka diurus oleh pengasuh dan dibantu oleh beberapa santri senior dalam hal pekerjaan seperti mencuci dan memasak dengan tetap mengutamakan ngajinya.

Pada tahun 2009, Pondok Pesantren Nurul Qur’an mendirikan lembaga formal Sekolah Dasar (SD) Al-Karomah. Selain pesantren dan SD, Yayasan Nurul Qur’an juga memiliki SMP, Madrasah Aliyah (MA), dan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Nurul Qur’an.

Baca juga: Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) atau Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang


Selain kegiatan pembelajaran, Pondok Pesantren Nurul Qur’an Jumoyo rutin menyelenggaraan mujahadah selapanan setiap malam Ahad Kliwon bagi santri dan masyarakat umum. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300-an jamaah.

Selain kegiatan mujahadah, pesantren juga mewadahi kegiatan bagi paguyuban TPQ di wilayah Magelang dengan nama Badan Koordinasi Majelis Taklim al-Qur’an (BKMTA) Kabupaten Magelang. Kegiatan BKMTA sendiri meliputi kegiatan baik untuk santri-santri TPQ maupun pada ustaz, yang saat ini telah berdiri beberapa koordinator, dari kecamatan hingga desa.

Pondok Pesantren Nurul Qur’an beralamatkan Jl. Magelang-Yogyakarta, Jumoyo Kidul, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. [DR]


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *