Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran Malang

pondok-pesantren-raudlatul-ulum-1-ganjaran-malang

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 (PPRU 1) Ganjaran merupakan salah satu pondok yang masyhur di daerah Malang. Pesantren yang kini mendapat julukan “Desa Santri” itu didirikan oleh K.H. Yahya Syabrawi pada tahun 1949 Masehi.

Pada awal berdirinya Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 hanya memiliki sepuluh orang santri yang menempati asrama sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu dengan atap daun tebu. Kesepuluh orang itu antara lain adalah Ahmad Hambali, Ismail, Sukri dan Kurdi. Namun sejalan dengan perputaran masa, grafik santri terus menanjak, hingga pada tahun 1969-1970 jumlah santri mencapai 240 orang.

Namun sejatinya, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini sudah berdiri sebelum kemerdekaan. Pada masa sebelum kemerdekaan ini, Kiai Bukhari (mertua Kiai Yahya) sebetulnya sudah menyediakan ruang proses pendidikan untuk anak-anak yang ada di desa Ganjaran.

Kegiatan pendidikan sebelum kemerdekaan ini masih dilakukan dalam sekala kecil dengan fasilitas yang sangat terbatas. Kala itu, proses pendidikan hanya digelar di musala atau rumah.

Kemudian pada tahun 1948, tepat saat tentara Belanda melancarkan agresi militer keduanya pada 19 Desember, proses belajar dan mengajar terpaksa harus dihentikan demi keselamatan yang mengancam para tokoh agama, khususnya di desa Ganjaran.

Baca juga: Mengenal Kiai Yahya Syabrowi, Pendiri Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran Malang


Nah, agresi militer yang dikenal dengan “Operasi Gagak” itu kemudian membuat tokoh-tokoh agama di Ganjaran mengungsi ke Pulau Garam, Madura. Setelah kondisi terbilang aman—beberapa tahun kemudian—para tokoh kembali ke Ganjaran dan mempersiapkan lagi pendirian pesantren.

Laikya pesantren salaf di Indonesia, Kiai Yahya membina para santri dengan berbagai pengajian kitab kuning seperrti Tafsir Jalalain, Riyadhussolihin, dan kitab gramatikal bahasa Arab (nahwu-sorrof; Ibnu Aqiel) sebagai kitab bacaan rutin yang terus menerus diulang.

Sebagaimana dikatakan K.H. Madarik Yahya  (salah satu putera Kiai Yahya), ketiga kitab klasik tersebut dibaca usai salat Magrib hingga menjelang Isyak. Dan, selepas salat Zuhur, Kiai Yahya membaca kitab al-Iqna’ dan ditambah kitab kecil lainnya dengan metode sorogan.

Saat ini, pendidkan-pendikan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Unit-unit pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganajran terbilang lengkap, baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Penting dicatat, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 beralamatkan di Jalan Sumber Ilmu, Nomor 127, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *