JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Jember
Home » Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Jember

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Raudlatul Ulum merupakan salah satu pondok pesantren salaf tertua yang ada di Kabupaten Jember. Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Syukri pada tahun 1912 Masehi sampai sekarang pada pengasuhan ketiga, yaitu; K.H. Khotib Umar pesantren ini tetap mempertahankan sistem pendidikannya dengan sistem salaf. Meskipun dengan sistem salaf-nya tetapi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum tetap banyak diminati masyarakat untuk menuntut ilmu pendidikan agama.
Berdirinya pesantren ini tidak terlepas dari kondisi sosial masyarakat Sukowono yang pada saat itu terkenal dengan masyarakat yang jauh dari nilai-nilai agama Islam. Sehingga dengan keadaan seperti ini, K.H. Ahmad Syukri terdorong untuk mendirikan pesantren di daerah tersebut. Selain karena faktor sosial masyarakatnya tetapi dilihat dari letak geografisnya yang strategis sehingga dimungkinkan untuk mendirikan pesantren.
Bentuk pendidikan yang diterapkan K.H. Achmad Syukri adalah dengan memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat dengan melakukan pembinaan keagamaan dalam bentuk lembaga pengajian. Pengajian kitab dilakukan dengan metode sorogan dan wetonan.
Jumlah santri pada awal berdirinya, pada tahun 1912 Masehi, masih sekitar 15 orang dan berasal dari sekitar pondok pesantren. Pada saat itu belum dilaksanakan sistem klasikal, maka tidak terdapat jenjang kelas dan ketentuan waktu lamanya santri belajar.
Pada tahun 1930 Masehi, pengasuh pesantren, K.H. Achmad Syukri meninggal dunia dan tampuk kepemimpinan pesantren digantikan oleh K.H. Muhammad Umar yang merupakan suami dari Nyai Sofiah, anak dari K.H. Achmad Syukri.
Di bawah kepemimpinan K.H. Muhammad Umar, pesantren semakin mengakar di tengah masyarakat. Kiai Umar mewarisi karakter Kiai Syukri dalam mendidik santri. Pada masa kepengasuhan Kiai Muhammad Umar, sistem pendidikannya tetap sama, yaitu salafi.
Pada tahun 1982 Masehi, Kiai Muhammad Umar wafat dan digantikan oleh anaknya yaitu K.H. Khotib Umar, tetapi dikelola secara kolegial atau dikelola secara bersama dengan saudara-saudaranya, dan pada masa ini tetap mempertahankan salafi-nya dengan sistem pengajaranya; sorogan dan bandongan.
Pada masa Kiai Khotib Umar didirikan pendidikan Madrasah Diniyah. Meskipun menerapkan sistem klasikal, namun tetap tidak memasukkan pelajaran umum. Sehingga kemudian berakibat pada semakin menuruuunya jumlah santri pertahunnya.
Baca juga: Profil dan Sejarah Singkat Pondok Pesantren Islam As Shiddiqi Putera (PPI Ashtra) Talangsari, Jember
Pesantren ini didirikan adalah untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pengaruh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum sangat besar sekali bagi masyarakat Desa Sumber Wringin, Kecamatan Sukowono, pada umunya masyarakat Kabupaten Jember.
Selain itu, masyarakat juga merasakan bahwa dengan didirikannya Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dapat menciptakan suatu kehidupan yang tenteram serta sopan dalam kehidupannya sehari-hari. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum berdiri di tengah-tengah masyarakat yang memiliki fungsi sebagai kontrol terhadap arus moderenisasi yang masuk ke daerah Sumber Wringin.
Pondok Pesantren Raudlatul Ulum beralamatkan di Jl. K.H. Ahmad Syukri, Desa Sumber Wringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur. [DR]
