Pondok Pesantren Sabilul-Hadi Jepara

pondok-pesantren-sabilul-hadi-jepara

JAS HIJAU  – Pondok Pesantren Sabilul-Hadi Jepara didirikan oleh K.H. Yusuf bin Ahmad, pada tahun 1867 M. Pada masa itu Pondok Pesantren Sabilul-Hadi hanya sebuah surau yang hanya bisa menampung masyarakat untuk salat berjamaah.

Kala itu, masyarakat Surodadi belum banyak memahami tentang syariat Islam, hal ini ditandai masih banyaknya perempuan yang tidak menutup auratnya sesuai dengan syariat. Tidak hanya itu, banyak pula masyarakat yang belum mengerjakan kewajiban salat dan ibadah wajib lainnya, serta belum mampu dalam hal baca tulis al-Qur’an.

Berkat kegigigan K.H. Yusuf, kegiatan-kegiatan Islami telah banyak dilakukan. Beliau mulai merintis dengan mengadakan kegiatan pengajian-pengajian setiap malam, sore dan pagi, dan yang hadir sekitar dua puluh orang, pendatangnya tidak hanya masyarakat setempat namun juga masyarakat sekitarnya, bertujuan untuk ngangsu kaweruh (menuntut ilmu). Dan, setiap tahunnya hampir sekitar lima belas santri yang diterjunkan ke masyarakat untuk turut serta membina masyarakat.

Setelah sekian tahun mengabdikan dirinya untuk mengembangkan agama Islam di Surodadi dan telah banyak mengalami perkembangan kerohanian, K.H. Yusuf wafat tahun 1892 M dan puteranya K.H. Mahfudz meneruskan perjuangannya dari tahun 1892-1928 M, kemudian dilanjutkan kembali oleh K.H. Asro, mulai tahun 1928 M-1976 M.

Sejak saat itulah Pondok Pesantren Sabilul-Hadi berkembang pesat dan mempunyai ratusan santri yang tersebar di Nusantara, antara lain; di Pulau Jawa khususnya, Sumatera dan Sulawesi. Ilmu yang dipelajari adalah tentang salat, ilmu hukum, dan baca al-Qur’an serta belajar ilmu nahwu (sintaksis), sharf (morfologi) sebagai kunci dan rumusan dalam membaca kitab gundul (kitab kuning). Setiap tahun pesantren tersebut mampu mencetak kader-kader ulama yang siap untuk berjuang memperjuangkan agama Islam.

Pondok Pesantren Sabilul-Hadi berkembang cukup pesat semenjak diasuh oleh K.H. Asro. Pada masa itu, pesantren ini bahkan masuk ke dalam daftar data pesantren yang berpotensi dengan nomor 51233200102 Tahun 1976 M. K.H. Asro wafat, kemudian kepemimpinan diteruskan oleh menantunya K.H. Jasikun.

Pondok Pesantren Sabilul-Hadi semakin berkembang, baik dari sarana maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Selain dari kajian kitab–kitab kuning, Pondok Pesantren Sabilul-Hadi juga mengadakan kegiatan-kegiatan seperti pelatihan khitobah, al-Qur’an bi al-tartil, baca al-Barjanzi, qira’ah, fashalatan, seni rebana dan olah raga.

Tanggal 9 Juli 2005, Pondok Pesantren Sabilul-Hadi secara kelembagaan telah menjadi sebuah yayasan dan sekarang masih dalam proses pelegalan secara hukum positif yang di buat oleh Notaris M. Dahlan Kosim S.H., jika sebelumnya tidak seperti hal di atas.

Pondok Pesantren Sabilul-Hadi beralamatkan di RT/RW 011/004, Surodadi, Kedung, RW I, Surodadi, Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. [DR]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *