Pondok Pesantren Tahshinul Akhlaq Winong

pondok-pesantren-tahshinul-akhlaq-winong

JAS HIJAU – Pondok Pesantren Tahshinul Akhlaq Winong didirikan pada tahun 1919 Masehi oleh K.H. Muhibulloh Mustahdi. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren tertua yang ada di wilayah Cirebon. Masyarkat sekitar menyebutnya dengan Pesantren Winong.

Pesantren ini adalah salah satu pesantren salaf murni yang ada di wilayah Cirebon, di mana kurikulum pelajaran, metode belajar mengajarnya berkiblat kepada Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Hal ini menjadi biasa, sebab putera dan puteri pengasuh mayoritas adalah alumni Pondok Pesantren Lirboyo. Bahkan, kala itu, Pondok Pesantren Tahshinul Akhlaq dikenal sebagai Pondok Pesantren Lirboyonya orang-orang NU yang ada di wilayah III Cirebon (Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu).

Materi pelajaran yang diberikan untuk para santri tidak lepas dari ilmu nahwu, shorof dan kitab-kitab klasik lainya seperti fikih, tasawuf, akhlak dan lain sebagainya. Di samping itu, para santri juga diwajibkan mengikuti pengajian al-Qur’an setiap selesai jamaah salat Subuh yang diasuh (diwulang) oleh K.H. Muhibulloh Mustahdi.

Generasi kedua pesantren ini diasuh oleh K.H. Mustahdi Hasbulloh. Abah Mustahdi, begitu para santri memanggilnya, merupakan sosok kiai yang sangat telaten, tawadhu dan penuh dengan keikhlasan.

Dikatakan telaten, karena semua santri—baik santri senior (santri lama) maupun santri yunior (santri baru)—diwulang ngaji langsung oleh beliau dengan materi pelajaran sesuai dengan tingkatan umur dan kemampuan masing-masing santri secara bandongan (bersama-sama).

Kalau santri yunior (yang kecil-kecil) biasanya diberi materi pelajaran oleh kitab-kitab nazam karangan beliau sendiri yang berbahasa Jawa dan untuk santri senior diberi materi pelajaran kitab-kitab klasik seperti Tafsir Jalalain, Fath al-Mu’in, Fath al-Wahab dan lain-lain. Hal ini dilakukannya secara rutin pada pagi hari setelah selesai mengaji al-Qur’an dan sebelum mengikuti sekolah salaf.

Dikatakan tawadlu dan penuh keikhlasan karena dalam berpenampilan beliau jarang sekali berpenampilan laiknya seorang kiai (seperti umumnya para kiai artis atau kiai dadakan di media sosial) masa kini yang selalu memakai jubah serta sorban di kepala. Beliau selalu tampil sederhana laiknya orang biasa.

Pondok Pesantren Tahshinul Akhlaq beralamatkan di desa Winong Tengah, RT/RW 002/003, Winong, Gempol, Cirebon, Jawa Barat. [DR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *