JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Rukhin dan Musthofa: Penenteram Para Awam
Home » Rukhin dan Musthofa: Penenteram Para Awam

JAS HIJAU – Rukhin dan Musthofa, nama-nama ini nyaris serupa fiksi. Dua nama ini berkelebat setiap kali di majelis pengajian terbatas yang kini terus melintas batas itu. Adalah Gus Baha, episentrum pengajian ini yang setiap butuh anekdot, parodi sampai sarkasme selalu menyebut dua nama ini sebagai objeknya.
Nama-nama Rukhin dan Musthofa menggembirakan kita, lepas apakah mereka mitos atau nyata. Jika mereka fiksi, kita berhutang imajinasi dan kegembiraan padanya. Jika nama-nama ini nyata, kita berhutang lebih besar lagi, karena keduanya mewakli kita, para awam di depan agama.
Agama, di tangan Gus Baha menjadi ramah kepada kaum “Rukhin” dan “Mustofa” dan membuat orang-orang seperti saya merasa punya teman. Menjadi awam ternyata boleh punya tempat. Ada wilayah dalam agama yang diperuntukkan untuk para awam dan pihak-pihak sederhana.
Agama memang tak harus permisif, tetapi ia bisa akomodatif. Agama bisa memeluk kita, serupa ayah ibu memeluk anak-anaknya, walau mereka bukan anak-anak ideal.
Gus Baha dimunculkan Tuhan di saat yang kita butuhkan, saat keadaan dikelililingi aneka pandemi. Soal-soal yang terlalu besar, terlalu kompleks, terlalu tak terjangkau, menjadi jinak di pengajian dengan format sederhana itu. Betapa sederhana itu demikian berharga, betapa menjadi kampung itu keberuntungan dan menjadi tak terlalu pintar itu keselamatan kalau pintar hanya menjadi angkuh dan jahat.
Pribadi-pribadi seperti Rukhin dan Mustofa ini cukup datang ke pengjain kecil, lalu rileks menginfakkan namanya disebut setiap kali sebagai anekdot, telah menjadi syiar yang mencekam, syiar yang membuat saya melihat sisi syukur menjadi rmanusia Indonesia.
Rukhin dan Mustofa tidak perlu viral, tak perlu gemerlap, tetapi lewat Gus Baha, betapa orang-orang ini tampak disayang Tuhan, sebuah keadaan yang tak bisa diperjual belikan, tak peduli berapa pun harganya.
Salam takdim saya.
Ditulis oleh Prie GS (Alm.) di akun Facebook pribadinya
