Sanad al-Qur’an dan Tafsir di Nusantara

sanad-al-quran-dan-tafsir-di-nusantara

JAS HIJAU – Saya yakin, saya tidak sendirian ketika bergembira menyambut terbitnya buku ini, ibarat jala, buku ini berhasil menjaring dan mengumpulkan ratusan bahkan ribuan pesantren Tahfidzul Qur’an di Indonesia. Ini adalah gerakan yang sangat bermanfaat khususnya demi menjaga kedekatan emosional antara para pegiat tahfidz dan tafsir al-Qur’an di Indonesia. Dengan membaca buku ini, mereka akan mengetahui bahwa guru-guru mereka terhubung dalam jaringan sanad yang kuat dan sambung-menyambung sampai para sahabat dan sampai kepada Baginda Rasulullah saw.

Di masa maraknya rumah-rumah tahfidz yang berpotensi mengajarkan intoleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk, buku ini bisa menjadi acuan untuk memilih tempat-tempat yang cocok untuk menghafal al-Qur’an karena didirikan atau diasuh oleh guru-guru yang mempunyai jaringan sanad yang terpercaya dan terjamin keilmuan dan kearifan mereka dalam membumikan al-Qur’an di Indonesia.

Di Darul Ulum Peterongan, Jombang, lajur sanad K.H. Dahlan Kholil menjadi kajian penting yang juga menghiasi buku ini, K.H. Dahlan Kholil tercatat mengambil sanad langsung dari Syekh Ahmad Hamid at-Tiji.

Beliau termasuk dari lima sanad terkenal al-Qur’an di Indonesia selain K.H. Muhammad Said bin Ismail Sampang, K.H. Munawwar Sidayu, K.H. Muhammad Mahfudz at-Tremasi, dan K.H. Muhammad Munawwir Krapyak, yang kelima sanad Nusantara ini bertemu pada Syekh Nashiruddin at-Thablawi dan Syekh Abu Zakariya al-Anshari.

Baca juga: Raudlah al-Irfan, Tafsir al-Qur’an Bahasa Sunda


Terima kasih kepada Dr. Zainul Milal Bizawie atas jerih payahnya mengumpulkan data-data yang sangat penting ini, dan semoga para penghafal al-Qur’an juga mulai menyadari pentingnya sanad ini, dan berusaha mengikuti jejak langkah perjuangan para guru al-Qur’an di Nusantara. [DR]


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *