JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama
Sembilan Politisi Santri Terpopuler di Media Sosial
Home » Sembilan Politisi Santri Terpopuler di Media Sosial

JAS HIJAU – Politisi santri atau politisi dari kalangan santri sudah ada sejak dulu. Tak sedikit dari kalangan santri yang memilih jalan perjuangannya di jalur politik. Dalam percaturan politik Indonesia kita mengenal nama-nama masyhur seperti K.H. Idham Chalid dan Gus Dur, misalnya.
Kiai Idham Chalid bahkan dikenal sebagai politisi santri yang konsisten menjaga martabat kemanusiaan. Islam dan politik ibarat gula dan manisnya, inilah adagium populer yang dibuat Kiai Idham Chalid.
Selanjutnya, Gus Dur, Presiden Republik Indonesia ke-4 yang terkenal dengan politik kemanusiaannya. Bahkan, hadirnya Gus Dur menjadi pintu gerbang bagi para santri untuk memilih jalan perjuangan di jalur politik. Soal sepak terjang Gus Dur di dunia politik, tak perlu dijelaskan lagi, ada banyak teks yang mencatatnya.
Saat ini pun demikian, ada banyak sekali santri-santri yang menempuh perjuangan di jalur politik. Bahkan, mayoritas dari mereka bisa dikatakan santri dan anak didik dari Gus Dur.
Nah, kali ini tim redaksi Jas Hijau akan merilis 9 politisi santri yang populer di media sosial (baik di Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok).
Baca juga: Sepuluh Dai Terpopuler di Media Sosial
Perlu dicatat, hasil ini bukan survei, juga bukan jajak pendapat yang kami buat di kanal-kanal digital Jas Hijau. Tapi, Tim Redaksi Jas Hijau melakukan penelusuran di Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok. Kami menelusuri akun-akun media sosial yang bersangkutan dan akun-akun lain yang membahasnya. Respon dan percakapan (baik positif maupun negatif) menjadi pertimbangan kami.
Dari puluhan akun media sosial santri yang aktif sebagai politisi dan ratusan akun lain yang membicarakannya, akhirnya kami menemukan 9 nama politisi santri yang populer di media sosial. Siapa saja mereka, berikut nama-namanya:
[1] Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin, sapaan karibnya, lahir di Jombang, 24 Sepetember 1966. Ia merupakan cucu dari K.H. Bisri Syansuri, salah satu tokoh pendiri NU yang sekaligus pendiri Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Saat ini, Gus Muhamin menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonsia (DPR RI) periode 2019-2024. Selain itu, ia merupakan orang nomor satu di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
[2] Yaqut Cholil Qoumas
Gus Yaqut, namanya terkenal setelah memimpin organisasi kepemudaan di bawah naungan NU, GP Ansor. Pria kelahiran 04 Januari 1975 ini merupakan putera K.H. Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB.
Pada tanggal 22 Desember 2020, pria yang masih menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) ini diumumkan sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo menggantikan Facrul Razi.
[3] Khofifah Indar Parawansa
Perempuan yang pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU selama 4 periode ini lahir di Surabaya, 19 Mei 1965. Dia merupakan aktivis perempuan NU yang mencicipi karir politik di dua partai, PPP dan PKB.
Perjalanan politiknya terbilang kompleks, dari menjadi menteri dua kali dengan dua presiden yang berbeda hingga menjadi Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 setelah mengikuti pemilihan untuk kali ketiganya. Dia pernah terpilih menjadi Gubernur Terpopuler di Media Online 2021 versi Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) 2022.
[4] Taj Yasin Maimoen
Gus Yasin, sapaan karibnya, lahir di Rembang, 02 Juli 1983. Mendampingi Ganjar Pranowo, dirinya pun terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2019-2024. Sebagaimana ayahanya, Gus Yasin adalah politisi santri yang besar di Partai Peesatuan Pembangunan (PPP).
Sebelum menjadi wakil gubernur, Gus Yasin merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PPP. Selain itu, ia dikenal sebagai anak dari ulama terkenal asal Rembang, K.H. Maimun Zubair. Dirinya dianggap sebagai representasi kalangan religius, terutama NU. Selain itu, ia merupakan salah satu ketua GP Ansor Jawa Tengah.
[5] Zannuba Ariffah Chafsoh
Perempuan yang dikenal dengan nama Yenny Wahid ini lahir Jombang, 29 Oktober 1974. Perempuan yang dikenal sebagai aktivis Islam dan politisi Indonesia ini adalah anak kedua dari K.H. Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia keempat.
Dirinya pernah berkarir sebagai koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne), menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, menjabat sebagai Direktur Wahid Institute hingga aktif di PKB. Yenny pun tercatat sebagai Sekretaris Jenderal PKB selama 2005-2008.
[6] Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013) ini lahir di Madura, 13 Mei 1957. Karir politiknya dimulai saat dirinya ditujuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertahanan. Setelah itu dirinya menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB (2002–2005) dan Anggota DPR RI (2004–2008).
Saat ini, pria yang dikenal sebagai seorang politisi, akademisi dan hakim berkebangsaan Indonesia tersebut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
[7] Thoriqul Haq
Cak Thoriq, panggilan akrabnya, lahir di Lumajang, 14 Desember 1977. Dirinya dikenal sebagai kader Nahdliyin yang sedari awal terjun di dunia politik praktis melalui kendaraan politik PKB.
Saat ini, dirinya memimpin Kota Pisang setelah menang dalam Pilkada 2018 dan akan menjabat hingga tahun 2023. Selain itu, bupati yang dulu nyantri di Pondok Pesantren Denanyar ini juga dikukuhkan sebagai Komandan Banser Kabuaten Lumajang.
[8] Saifullah Yusuf
Saifullah Yusuf lahir di Pasuruan pada 28 Agustus 1964. Gus Yusuf, panggilan akrabnya, merupakan politisi dari PDI yang kemudian menyeberang ke PKB. Setelah menjadi DPR dari PDI, pada Muktamar PKB tahun 2002, dirinya terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKB.
Saat ini, pria yang pernah menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Wakil Gubernur Jawa Timur itu tengah menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan hingga 2024. Dirinya juga tercatat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU masa khidmat 2022-2027.
[9] Lukman Hakim Saifuddin
Lukman Hakim Saifuddin lahir di Jakarta, 25 November 1962. Ayahnya, K.H. Saifuddin Zuhri, adalah Menteri Agama periode 1962-1968. Lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ia beberapa kali lolos ke Senayan. Puncaknya, ia menjadi Menteri Agama mengikuti jejak ayahnya.
Saat ini, dirinya kerap mengampanyekan moderasi beragama melalui media sosialnya. [DR]

2 Comments
[…] Baca juga: Sembilan Politisi Santri Terpopuler di Media Sosial […]
[…] Baca juga: Sembilan Politisi Santri Terpopuler di Media Sosial […]