Surat Pendek untuk Gus Dur

Surat Pendek untuk Gus Dur

JAS HIJAU – Surat pendek untuk Gus Dur merupakan tulisan singkat sebagai curhan hati tentang kerinduan saya akan hadirnya sosok Gus Dur. Berikut surat pendek yang saya tulis:

Gus, jenengan sudah diajak ngopi sama Tuhan, belum? Kalau sudah, dinikmati saja, Gus. Waktunya jenengan bersantai ria, menikmati seduhan kopi racikan bidadari surga.

Sudah cukup waktu jenengan habis di dunia untuk memikirkan bangsa ini. Gus, jenengan perlu istirahat banyak kali ini.

Gus, bangsa ini hanya rindu menyaksikan pemimpin yang berani memakai baju jibao lalu merayakan Imlek bersama warga Tionghoa.

Iya Gus, bangsa ini pun rindu pemimpin yang setiap Natal hadir ke Gereja mengikuti upacara Misa bersama saudara-saudara Kristiani.

Gus, bangsa ini rindu tokoh reformasi yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, tidak sembunyi di ketiak-ketiak kepentingan.

Iya Gus, masih banyak tokoh reformis seperjuangan jenengan. Bahkan, hari ini, mereka masih asyik terlibat dalam perebutan kekuasaan.

Tapi Gus, mereka justru menjadi penyambung para asing untuk menjajah bangsa sendiri. Mereka reformis, tapi sangat kompromis, Gus.

Gus, kabarnya mereka itu sekarang kaya raya, bahkan kekayaan mereka mewakili kekayaan seluruh rakyat Indonesia.

Iya Gus, bangsa ini rindu pemimpin yang kantongnya tidak tebal. Apalagi bangsanya sendiri yang dijual.

Baca juga: Gus Dur, Supremasi Sipil dan Anekdot Prajurit AL yang Tak Bisa Berenang


Gus, kalau Jenengan ndak repot. Pas lagi ngopi sama Tuhan, mbok sekali-kali buatkan kami guyonan baru. Bangsamu akhir-akhir ini tegang melulu.

Sekian Gus, surat pendek ini. Maaf kalau mengganggu acara nongkrong Jenengan sama Tuhan di Kedai Firdaus. Doakan selalu, semoga bangsa ini dikelilingi oleh insan-insan tulus seperti Jenengan. [DR]


CATATAN:
Surat Pendek untuk Gus Dur ini juga bisa dinikmati di kanal YouTube Jas Hijau

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *