Syekh Abdul Hamid Kudus, Benarkah dari Nusantara?

Syekh Abdul Hamid Kudus, Benarkah dari Nusantara?

JAS HIJAU – Pernah dengar nama kitab Kanz an-Najah wa as-Surur, kitab yang tiap kali datang awal dan akhir tahun kita selalu membaca doa yang bersumber dari situ.

Tahukah Anda, penulis kitab Kanz an-Najah wa as-Surur berasal dari Indonesia? Tepatnya dari Kudus, Jawa Tengah.

Ya, nama muallif-nya adalah Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus. Lho, Mas. Kudus di belakang nama beliau bukannya Kudus Baitul Maqdis Palestina, ya?

Bukan. Kudus di belakang nama beliau adalah Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Buktinya adalah dawuh beliau sendiri ketika men-syarahi kitab matan yang ditulis abahnya, Syekh Muhammad Ali Kudus. Kitab matan bernama Kifayat al-Mubtadi, tentang aqaid 50 beserta dalil-dalilnya. Sedangkan syarah-nya bernama Irsyad al-Muhtadi ila Kifayat al-Mubtadi.

Baca juga: Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Qudus

Syekh Muhammad Ali Kudus dalam muqaddimah kitab berkata:

ألفها بعون ربه القدير العلي العبيد الفقير محمد علي الأشعري الشافعي القدسي المكي

“Kitab Kifayatul Mubtadi ditulis dengan pertolongan Allah oleh hamba yang faqir Muhammad Ali al-Asy’ari asy-Syafi’i al-Makki.”

Saat membahas kata al-Qudsiy, Syekh Abdul Hamid Kudus mengomentari:

(القدسي) أي: بلدا ومولدا. واعلم أن القدسي نسبة إلى قدس -بضمتين- بلدة مشهورة بأرض الجاوا، قيل: إنما سميت بذلك؛ لأنه نزل بها ولي من أولياء الله تعالى، شريف م أشرا القدس -أعني: بيت المقدس-، فكان يرشد الناس فيها، فسميت باسم بلدته، وتصرفوا في الاسم. وكان سيدي العارف بالله، والدال على مولاه، ذو الكرامات الباهرة، والفيوضات الظاهرة، العلامة السيد شيخ بن أحمد بافقيه باعلوى المدفون بسربايا -رحمه الله تعالى ونفعنا به وبأسراره آمين- يحب هذه البلدة كثيرا، وقد أنشد في مدحها أشعارا ليس هذا محل بسطها.

“(Al-Qudsiy) nisbat kota dan tempat kelahirannya. Ketahuilah, al-Qudsiy nisbat ke Kudus—dengan dua dhommah, kota yang terkenal di tanah Jawa. Konon katanya, dinamakan Kudus karena dulu pernah tinggal di sana seorang wali Allah, seorang syarif dari Quds Baitul Maqdis, Palestina. Wali itu membimbing masyarakat di daerah situ, kemudian masyarakat ber-tasharruf dalam penamaanya (yang semula Quds jadi Qudus).”

“Dulu al-Arif Billah yang mempunyai banyak karamah al-Allamah Sayyid Syekh bin Ahmad Bafaqih Ba’alawi yang dimakamkan di Surabaya (Botoputih) cinta sekali dengan kota Kudus ini. Beliau menulis banyak syair yang memuji kota Kudus.” Lihat Irsyad al-Muhtadi, halaman 12.

Baca juga: Kiai Arwani Amin Kudus, Sang Penjaga Al-Qur’an yang Tawadhu

Kalam Syekh Abdul Hamid di atas adalah bukti kuat bahwa beliau berasal dari Kudus, Jawa Tengah.

Selain itu, kami juga mempunyai data catatan nasab menyebutkan nama beliau yang menyambungkannya dengan ulama-ulama besar Kudus lainnya. Seperti K.H. Imam Haramain (leluhur K.H. Arwani Amin, juga leluhur K.H. Aslim Akmal), K.H. Ma’shum bin Sholeh Damaran, dan lain-lain. [DR]

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *