Syekh Ihsan Jampes dan Karya-karyanya

Syekh Ihsan Jampes dan Karya-karyanya

JAS HIJAU – Syekh Ihsan Jampes terkenal dengan sosok ulama yang suka membaca sejak usia muda. Buku-buku yang dibacanya pun beraneka ragam, mulai dari ilmu agama hingga yang lainnya, dari yang berbahasa Indonesia hingga yang berbahsa Arab.

Seiring dengan kesukaannya menyantap aneka bacaan, tumbuh pula hobi menulis dalam dirinya. Di waktu senggang, jika tidak dimanfaatkan untuk membaca, diisi dengan menulis atau mengarang. Naskah yang beliau tulis adalah naskah-naskah yang berisi ilmu-ilmu agama atau yang bersangkutan dengan kedudukannya sebagai pengasuh pesantren.

Adapun karya-karya Syekh Ihsan Jampes, di antaranya:

[1] Tashrih al-Ibarat

Kitab yang ditulis pada tahun 1930 merupakan kitab dalam bidang ilmu falak (astronomi). Kitab yang berjudul Tashrih al-Ibarat ini merupakan penjabaran dari kitab Natijat al-Miqat karangan K.H. Ahmad Dahlan Semarang, Jawa Tengah.

[2] Siraj al-Thalibin

Salah satu kitab tasawuf terpopuler ini ditulisnya pada tahun 1932. Kitab ini merupakan syarah kitab Minhaj al-Abidin karya Imam Ghazali. Kitab Siraj al-Thalibin ini di kemudian hari mengharumkan nama Pondok Pesantren Al-Ikhsan Jampes dan juga bangsa Indonesia, karena kitab tersebut menjadi kitab yang cukup populer di Mesir. Sebelumnya, kitab ini sudah dikoreksi oleh Hadratussyekh K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng, Jombang.

[3] Manahij al-Imdad

Kitab Manahij al-Imdad ditulis oleh Syekh Ihsan Jampes pada tahun 1944 Masehi. Kitab ini merupakan penjabaran dari kitab Irsyad al-Ibad ilaa Sabil al-Rasyad karya seorang ulama asal Malabar (India), Syekh Zainuddin al-Malibari (982 Hijriah). Sayangnya, kitab dengan dengan tebal 1036 halaman ini belum sempat diterbitkan secara resmi.

[4] Irsyad al-Ikhwan fi Syurbati al-Qahawati wa al-Dukhan

Kitab ini membahas tentang hukum menenggak kopi dan merokak dalam Islam. Kitab ini disinyalir ada kaitannya dengan pengalaman hidup Syekh Ihsan Jampes saat masih remaja. Pada 2009, kitab ini diterbitkan ulang dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Pesantren Yogyakarta dengan judul “Kitab, Kopi dan Rokok; untuk para pecandu rokok dan penikmat kopi berat”.

Mengingat kebiasan menulisnya, sangat besar kemungkinan karya Syekh Ihsan Jampes tidak hanya empat sebagaimana disebut di atas. Kalau dbilang 4 itu yang masyhur dan monumental, bisa. Sebab, di masa penjajahan pembakaran pesantren dan karya-karya ulama menjadi bagian dari agresi yang dilakukan penjajah.

Untuk itu, jika ada yang mendapati karya Syekh Ihsan Jampes selain 4 di atas, silakan ditulis di komentar. [DR]

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *