Tag: Jepara

tumenggung-cendol-margoyoso-cucu-murid-ki-ageng-selo
Kiai Kampung
M. Abdullah Badri

Tumenggung Cendol Margoyoso, Cucu Murid Ki Ageng Selo

JAS HIJAU – Tumenggung Cendol yang dimakamkan di Margoyoso, Kalinyamat, Jepara, lahir di daerah bukit Gunung Merapi, Yogyakarta. Nama aslinya adalah Rekso Karsono. Ayahnya bernama Karyo Duwiryo. Dia keturunan Ki Ratimah, laki-laki murid Kiai Ageng Selo yang terkenal ilmu petirnya itu. Mungkin, karena faktor genetik ini, sejak kecil Rekso Karsono memiliki ilmu petir seperti Ki Ageng Selo. Saat hijrah ke Jepara, Rekso Karsono menikah dengan Nyi Rasimah. Darinya, dia memiliki

Read More »
akibat-menyoal-sumber-manuskrip-kisah-wali-kampung
Kiai Kampung
M. Abdullah Badri

Akibat Menyoal Sumber Manuskrip Kisah Wali Kampung

JAS HIJAU – Bila kita mewajibkan sejarah makam wali qoryah (wali kampung) harus bersumber manuskrip selamanya, maka, bersiaplah kepathen obor, dan akal bakal kesetrum mendengar kisah-kisah yang sulit dicerna karena sangat mungkin kisah itu bersumber dari demit-demit yang akalnya sekecil kelereng. Kita harusnya paham bahwa literasi kertas pada 400-500 tahun lalu tidak ada, kecuali di kalangan sastrawan besar dan penguasa. Para Wali Songo bisa dilacak jejaknya lebih lengkap karena mereka

Read More »
jejak-mbah-sabilan-demaan-sayyid-asal-hijaz-yang-lari-dari-misi-belanda
Redaksi
M. Abdullah Badri

Jejak Mbah Sabilan Demaan, Sayyid Asal Hijaz yang Lari dari Misi Belanda

JAS HIJAU – Mbah Sabilan Demaan adalah seorang sayyid yang lahir di Hijaz. Namanya Abdurrahim bin Abdullah. Tanpa gelar. Dia pernah bertemu K.H. Hasyim Asy’ari saat masih belajar di sana. Saat itu, umurnya masih belasan tahun. Wahabi Hijaz membuatnya terusir. Bersama sang guru asal Yaman, Syekh Ahmed Ansor, dia diajak hijrah ke Yaman Timur dan tetap menyamarkan ‘kesayyidannya’. Di sana, Sabilan muda mendapati banyak orang Yahudi yang beribadahnya seperti salat

Read More »