JAS HIJAU | Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama


Kartini, K.H. Soleh Darat dan Terjemahan al-Qur’an Bahasa Jawa
JAS HIJAU – Setelah perang Jawa di bawah komando Pangeran Diponegoro berakhir tahun 1830, Belanda menemukan rahasia al-Qur’an. Ternyata sumber perlawanan heroik rakyat Jawa adalah pengetahuan mereka akan kandungan al-Qur’an melalui para kiai. Belanda tahu bahwa kiai dan keturunannya serta para santri yang tersebar di seantero Jawa, hampir keseluruhan adalah para pengikut Pangeran Diponegoro. Oleh karena itu, dibuatlah aturan yakni al-Qur’an hanya boleh dibaca, tapi tidak boleh diterjemahkan, atau dikajikan