Tentang Menasihati Pemimpin, Nabi Musa Saja Disyaratkan Bicara Halus Pada Firaun

JAS HIJAU – Pemimpin memang harus dinasihati demi jalannya pemerintahan yang baik. Sejak Firaun bekuasa, Nabi Musa pun mengkritiknya.

Namun demikian, menasihati pemimpin ada tata kramanya, tidak boleh asal bicara, lebih-lebih mencaci maki karena ketidaksetujuannya.

Gus Baha pernah bercerita tentang tata krama menasihati pemimpin. Beliau mengisahkan tentang kepemimpinan Harun al-Rasyid yang saat itu dikritik oleh seorang ustaz. Begini ceritanya:

Suatu saat ada ustaz, saking semangatnya nahi munkar, karena Harun al-Rasyid sering salah, didatangi.

“Saya akan memberi nasihat Anda tapi saya agak ekstrem, agak keras. Mohon Anda jangan tersinggung,” kata si ustaz kepada Harun al-Rasyid.

Harun al-Rasyid menjawab, “Tentu kita tahu, Allah mengutus Musa dan Harun. Tentu Musa itu lebih baik daripada Anda. Tentu Firaun itu lebih buruk daripada saya.”

Itu saja masih ada aturan, “kamu harus berbicara yang halus kepada Firaun.”

“Kok kamu dakwahi saya pakai bahasa yang kasar,” kata Harun al-Rasyid.

(Penjelasan Gus Baha ini bisa dilihat di QS. at-Taaha:44)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *